Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Taman, Bukan Kuantitasnya....

Kompas.com - 16/11/2012, 12:03 WIB

KOMPAS.com - Fungsi taman tak hanya mempercantik bangunan. Taman juga menjadi area terapi jiwa. Taman indah dan tertata rapi membuat penghuni rumah semakin betah dan sehat.

Taman juga mencerminkan karakter penghuni rumah. Untuk orang yang ingin serba praktis, mungkin, akan lebih senang memiliki taman serba simpel, baik itu sederhana dalam penataan, proses perawatannya, dan juga murah biaya pembuatannya.

Berbeda dengan penghuni rumah yang complicated, cenderung akan menempatkan segala unsur ke tamannya. Dengan demikian, taman pun menjadi ramai serta kompleks.

Penerapan gaya tanaman yang simpel maupun kompleks memang tergantung dari minat dan hak pemilik taman. Tak ada satupun arsitek lansekap atau penata tanaman yang memaksakan kehendaknya ketika membangun sebuah taman. Mereka umumnya memberikan pertimbangan tentang lansekap taman paling tepat.

Biasanya, para pakar akan memberi beberapa pertimbangan berupa cara merancang taman yang baik, juga pentingnya keselarasan taman dengan bangunan dan interior rumah. Walaupun taman berada di area luar, bukan berarti kita dapat membangun taman tanpa mempertimbangkan hal-hal lain seperti interior dan tema bangunan.

Ya, desain taman harus selaras dengan bangunan secara keseluruhan. Taman berfungsi untuk mempercantik tampilan bangunan. Pemilihan desain yang kontras akan membuat suasana menjadi njomplang.

Membangun taman membutuhkan inspirasi dan inspirasi, yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik itu dari majalah, televisi, ataupun mengintip ide dari rumah teman. Namun, darimana dan apapun inspirasi Anda dapatkan, tidak selamanya dapat direalisasikan.

Ada empat faktor utama yang mempengaruhi hal tersebut bisa terwujud, diantaranya fisik bangunan, lahan, psikologis penghuni rumah, dan lingkungan. Keempatnya saling berkaitan satu sama lain dalam menentukan desain taman dan pilihan pengisinya. Faktor fisik bangunan berpengaruh pada desain, komposisi hardscape-softscape, serta pilihan jenis tanaman.

Sebuah bangunan yang berkonsep klasik sebaiknya menerapkan gaya klasik pada tamannya. Untuk hardscape, Anda dapat memilih patung-patung bergaya romawi. Jenis dan warna tanaman pengisi lebih baik bervariasi.

Untuk rumah dengan gaya minimalis, bangunan yang menarik hanya membutuhkan empat sampai lima jenis tanaman saja. Jenis tanaman itu adalah tanaman yang memiliki karakter kuat seperti pohon kamboja dan kelapa.

Belakangan ini, ada kecenderungan ketersediaan lahan rumah semakin sempit. Hal ini mempengaruhi luas lahan terbuka untuk taman. Pada rumah-rumah seperti ini, fungsi taman harus dimaksimalkan.

Para pemilik rumah pun telah menempatkan kebutuhan akan taman sebagai prioritas kedua setelah bangunan. Pertimbangan Anda bukan lagi terletak pada kuantitas atau luas taman, tetapi lebih pada kualitas. Kualitas ini pada gilirannya berkaitan dengan psikologis penghuni rumah. Kualitas taman yang baik tentu akan menjadi obat penawar kejenuhan dan stres akibat rutinitas sehari-hari. (Mega Rudyanto) 

Baca juga:

Bangun Helipad di Taman Rumahnya, Jutawan ini Dikomplain!

Taman Cantik di Atas "Septic Tank"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com