Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutiara dari Timur Indonesia yang Kerap Terlupa

Kompas.com - 21/11/2012, 15:46 WIB
Riana Afifah

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - "Papuaku, Papuamu. Satu Indonesia..." Suara vokalis grup musik Tangga, Kamga, yang merdu menyenandungkan bait di atas dengan syahdu. Para tamu undangan yang hadir menyaksikan pagelaran seni besutan Denny Malik berjudul "Kaka!" dalam Malam Dharma Puruhita program Djarum Beasiswa Plus sontak bertepuk tangan meriah.

Ya, selama ini pulau yang berada di wilayah paling timur Indonesia itu kerap terlewatkan. Padahal pada masa Orde Lama, Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Soekarno, berjuang mati-matian untuk membebaskan Irian Barat dengan Operasi Trikora. Bung Karno ingin wilayah Indonesia utuh dari Sabang sampai Merauke dan tak mau wilayah tersebut dieksploitasi oleh Belanda hanya untuk mengeruk keuntungan.

Namun seiring berjalannya waktu, tanah Papua justru tampak tak diperhatikan oleh pemerintah Indonesia. Seolah mereka lupa bahwa penduduk Papua juga merupakan saudara satu bangsa yang butuh dikembangkan. Akibatnya, kondisi Papua yang kaya dengan sumber daya alam justru jatuh ke tangan asing.

Salah satu faktor penyebab mudahnya Papua jatuh ke tangan asing adalah minimnya pendidikan penduduk Papua. Melihat fenomena tersebut, pemerintah akhirnya tergerak untuk mulai berbenah dengan menggelar program afirmasi.

Hal ini yang membuat Djarum Foundation mulai membidik mahasiswa Papua melalui program Djarum Beasiswa Plus atau yang lebih dikenal dengan Beswan Djarum.

"Kami akui selama ini kami belum sepenuhnya menyentuh wilayah timur khususnya Papua. Padahal Indonesia tidak akan lengkap tanpa Papua," kata Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Primadi H Serad, saat jumpa pers di Crowne Plaza, Semarang, Selasa (20/11/2012).

"Untuk itu dengan mengambil tema Mutiara Timur Indonesia, kami menyambut keluarga baru Beswan khususnya dari Indonesia Timur," tambahnya.

Bersama dengan ini, Djarum Foundation menggandeng tujuh universitas untuk ikut serta dalam program pendidikan yang telah berjalan selama 28 tahun. Tujuh universitas tersebut adalah Universitas Nusa Cendana di Kupaang, Universitas Sulawesi Barat di Mamuju, Universitas Khairun di Ternate, Universitas Pattimura di Ambon, Universitas Negeri Papua di Manokwari, Universitas Cendrawasih di Papua dan Universitas Musamus di Merauke.

"Kami memahami bahwa potensi Papua sangat besar tidak hanya dari sumber daya alam tapi juga dari sumber daya manusianya," ungkap Primadi.

"Mutiara dari timur ini tidak akan bersinar jika tidak diasah dan dipoles dengan baik. Kami merasa program Beswan Djarum ini salah satu langkah juga untuk mengasah generasi muda di sana agar mampu membangun wilayahnya dan menularkan ilmu yang diperoleh agar pendidikan di sana terus maju dan tak tertinggal dari wilayah lain," tandas Primadi.

Seperti semboyan negara ini yaitu Bhinneka Tunggal Ika, sudah semestinya tak ada perbedaan antara wilayah manapun khususnya dalam pengembangan pendidikan. Warna kulit dan rambut boleh berbeda tapi semuanya tetap satu bangsa dan bersaudara. Sekali lagi, Papua untuk Indonesia dan Indonesia untuk Papua.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com