Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Briket dan Pakan Ternak

Kompas.com - 23/11/2012, 03:52 WIB

Amanda Putri

Melimpahnya eceng gondok di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menjadi masalah yang tidak kunjung tertangani bertahun-tahun. Para siswa SMK Negeri 1 Bawen mencoba memanfaatkan gulma air itu menjadi briket dan pakan ternak.

Putra Adi Setiawan (18), Septia Cahyo Adi (18), dan Dika Nasabu (18), siswa kelas XII Jurusan Mekanisasi Pertanian SMK Negeri 1 Bawen, berupaya membuat alat pencetak briket sejak 2011. Alat yang dibuat dari besi itu dapat mencetak empat briket berdiameter 5 sentimeter sekaligus pada satu kali proses.

”Kami berpikir eceng gondok di Rawa Pening melimpah dan menjadi masalah, mengapa tidak dimanfaatkan saja? Setelah mencoba-coba akhirnya kami membuat briket,” ujarnya. Dalam upaya itu, mereka didampingi guru, Elly Alia.

Di Rawa Pening, gambut sisa tanaman eceng gondok memperparah sedimentasi di danau itu. Selama ini gambut tersebut dimanfaatkan sebagai pupuk dan media tanam jamur yang dikirim ke berbagai kota.

Para siswa mencoba membuat briket dari gambut eceng gondok yang dikeringkan. Gambut dicampur dengan sekam, serbuk gergaji, dan sedikit tepung kanji untuk perekat. Setelah itu, adonan dimasukkan ke dalam cetakan dan dipadatkan dengan memutar tuas pada alat pencetak.

Gelondongan briket itu kemudian dijemur hingga kering. Satu briket dapat menyalakan api hingga 20 menit. Briket dapat digunakan untuk bahan bakar memasak atau keperluan lain

”Cara pembuatan briket sangat mudah. Warga di sekitar Rawa Pening dapat memanfaatkannya. Apalagi jika mereka memiliki serbuk gergaji dan sekam padi sendiri. Nyaris tidak ada biaya yang dikeluarkan,” kata Elly.

Elly mengakui, briket eceng gondok masih memiliki kelemahan, yakni ada asap. Namun, biaya pembuatannya murah. Untuk membuat 10 briket (lebih kurang 1 kilogram), misalnya, hanya perlu biaya Rp 3.750. Sebagai perbandingan, briket batubara dijual Rp 4.000-Rp 5.000 per kg.

Kini, tim SMKN 1 Bawen ingin mengembangkan alat pencetak briket hidrolik yang lebih praktis. Selama ini alat pencetak briket menggunakan tenaga manusia untuk memutar tuas pemadat. Jika ada mesin yang lebih memudahkan, diharapkan dapat dicetak briket lebih banyak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com