Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Tak Akan Lagi Mengeluh Tasnya Berat

Kompas.com - 29/11/2012, 11:52 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang uji publik terhadap kurikulum baru yang akan dijalankan pada 2013 mendatang, berbagai isu yang menjadi alasan perubahan kurikulum bermunculan. Satu isu yang santer berhembus adalah perubahan kurikulum ini tentang beban buku pelajaran yang dibawa anak-anak usia sekolah setiap hari, termasuk oleh cucu salah satu petinggi negeri ini.

Direktur Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Ditjen Dikdas Kemdikbud, Ibrahim Bafadal, menampik isu yang berkembang di tengah masyarakat tersebut. Perubahan ini terjadi karena kurikulum yang saat ini dijalankan tidak berjalan mulus dan perkembangan zaman yang menuntut adanya pembaharuan.

"Memang banyak orang bilang bahwa berat badan anak-anak SD zaman sekarang lebih kecil daripada tas sekolahnya. Tapi bukan karena isu seperti itu terus jadi alasan utama diubah kurikulumnya," kata Ibrahim seusai Pemberian Penghargaan Siswa Berprestasi Tingkat Internasional dan Penganugerahan Piala Apresiasi Sastra Bagi Peserta Didik Sekolah Dasar di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Rabu (28/11/2012).

Seperti diketahui, kurikulum 2013 yang akan diuji oleh publik pada Kamis (29/11/2012) besok memang tidak membutuhkan banyak buku dalam sehari. Pasalnya, anak-anak ini akan belajar berdasarkan tema bahasan bukan lagi berdasarkan masing-masing mata pelajaran. Dengan demikian, anak-anak cukup membawa satu buku cetak untuk tema tertentu dalam sehari.

Pendekatan metode ajar pada anak-anak SD berbasis tematik ini akhirnya memangkas jumlah mata pelajaran yang semula berjumlah 10 menjadi enam yaitu PPKn, Agama, bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani Kesehatan. Sementara pelajaran sains yaitu IPA dan IPS dijadikan penggerak tema untuk enam mata pelajaran ini.

"Mata pelajarannya memang jadi sedikit. Tapi tema yang diambil itu justu membuat anak belajar lebih dalam. Jadi intinya sedikit tapi dalam," jelas Ibrahim.

"Selain itu, kurikulum baru ini juga mencakup semua perkembangan baik dari afektif dan kognitif," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com