Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jago Dongeng di Bawah Asuhan Ibu

Kompas.com - 01/12/2012, 17:43 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tubuh mungilnya bergerak lincah di atas panggung bahkan suaranya dapat berubah sesuai dengan karakter yang sedang diceritakannya. Tak sedikit anak-anak seusianya ikut tertawa saat melihat gaya dan ekspresinya mendongeng.

Giusto Nur Rais, usianya baru 12 tahun. Namun, kemampuannya mendongeng patut dibanggakan. Pantas jika bocah berkulit hitam manis ini dinobatkan sebagai juara pertama lomba mendongeng dalam rangkaian acara Konferensi Penulis Cilik 2012 di Jakarta pada tanggal 26-29 November di Hotel Mega Anggrek, Jakarta.

Tak heran jika ia mampu menjadi unggulan dalam lomba tersebut. Kepiawaiannya mengolah kata dan kepercayaan diri di atas panggung dalam memainkan berbagai karakter cerita dongengnya patut diacungi jempol untuk anak seusianya. Pemilihan ungkapan dan gerak tubuh yang mengundang tawa membuat penampilannya menghibur banyak orang.

"Aku belajar dongeng dari kelas 2 SD. Belajarnya langsung dari ibu. Biasanya kan ibu yang mendongeng, terus aku liat aja," kata siswa kelas VI SD Negeri 1 Ampenan, Nusa Tenggara Barat ini.

Awalnya, ia mengaku tak punya rasa percaya diri seperti sekarang. Namun dukungan yang besar dari sang ibu dan kakaknya yang kini menuntut ilmu di SMA Negeri 1 Mataram membuatnya tak berhenti mengasah kemampuan untuk mendongkrak rasa percaya dirinya di atas panggung.

"Awalnya masih malu. Tapi semuanya karena ibu. Tiap hari dilatih sama ibu. Kadang juga belajar ekspresi di depan kaca biar kalau cerita bisa ketauan itu sedih atau senang," jelas anak bungsu dari dua bersaudara ini.

Untuk pemilihan cerita yang diangkat, biasanya ia meminta bantuan dari ibunya atau dari guru dongengnya yaitu Kak Wawan. Umumnya cerita yang dibawakannya di panggung adalah cerita anak-anak yang ringan dan mudah dipahami tapi tetap memiliki pesan moral yang positif.

"Cerita yang tadi aku tampilkan itu pesannya kan kalau mau berhasil, kitaa tidak boleh iri hati dan harus bekerja keras, berbuat baik dan terus berdoa. Ini semua juga karena doa," pungkasnya sambil menunjuk trophi juaranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com