Guru ASEAN Tingkatkan Standar Profesionalisme

DENPASAR, KOMPAS.com - Guru-guru dari 10 organisasi guru ASEAN berkumpul di Bali menggelar ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) ke-28 di Sanur, mulai Jumat (7/12/2012) hingga Senin pekan depan.

Konferensi ini untuk memperat kolaborasi organisasi guru, dalam rangka meningkatkan standar profesionalisme guru di kawasan ASEAN. Konferensi ke-28 ini mengambil tema ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity.

Pertemuan ini dihadiri organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Selatan.

Hadir dalam pembukaan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim, Wakil Gubernur Bali Anak Agung Puspayoga, dan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo.

Musliar mendorong agar komunitas guru dan pemimpin pendidikan di ASEAN dapat berkolaborasi, untuk mencapai kualitas dan standar pendidikan yang sama. Untuk itu, organisasi guru dan pemimpin pendidikan di ASEAN perlu bekerjasama, untuk merancang strategi peningkatan kualitas pendidikan. Dengan peningkatan profesionalisme guru agar kesenjangan di ASEAN bisa diatasi.

ACT dibentuk pada tahun 1978, sebagai asosiasi organisasi guru ASEAN untuk kerjasama bidang pendidikan dan kebudayaan.

Dalam pertemuan di Bali ini, pemimpin organisasi guru ASEAN bertemu untuk membahas penguatan ACT meningkatkan guru dan kualitas pendidikan di kawasan ASEAN.

Unifah Rosyidi, Ketua Pania ACT 2012, mengatakan, dalam pertemuan ini juga dibahas isu-isu yang disepakati pemimpin ASEAN, untuk membentuk ASEAN Community 2015.

"Di bidang pendidikan ada standarisasi guru, kesejateraan, kualitas, pertukaran guru dan siswa. Organisasi guru ini juga berharap pada pemerintah untuk tetap memberi perhatian pada guru," kata Unifah Rosyidi, yang juga Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa.