Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Tematik Integratif Bukan Hal Baru

Kompas.com - 08/12/2012, 20:06 WIB
Luki Aulia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Rencana pendekatan kurikulum 2013 untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan sederajat, menggunakan metode tematik integratif. Artinya, materi ajar tidak disampaikan berdasarkan mata pelajaran tertentu, melainkan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran.

Metode ini sebenarnya sudah diterapkan di banyak sekolah. Karena dinilai berhasil, pemerintah lalu mengadopsi dan berencana menerapkannya secara nasional.

Hal itu dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh saat, melakukan uji publik Pengembangan Kurikulum 2013, Sabtu (8/12/2012), di kampus Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat. "Metode ini bukan sesuatu yang baru," ujarnya.

Hadir pada acara itu, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, dan 500 peserta yang terdiri atas pakar, praktisi, dan pengamat pendidikan, asosiasi profesi, penyelenggara pendidikan, dosen, pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru.

Dengan metode ini, kata Nuh, siswa diajak untuk berpikir secara terpadu. Misalnya, dalam tema 'diriku' untuk kelas satu SD. Siswa dikenalkan siapa dan seperti apa dia. Di situ terdapat karakter jujur, tertib, disiplin, dan bersih termasuk cinta lingkungan.

"Dari tema ini, ada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, dan IPA. Anak bisa melihat sesuatu yang utuh," ujarnya.

Contoh lain adalah tentang air yang mengalir dapat menjadi generator untuk menghasilkan listrik (IPA). Nyala listrik dapat menerangi rumah-rumah, sehingga kehidupan sosial lebih bagus (IPS).

"Itu pelajaran yang menarik, karena cerita tentang kehidupan keseharian," kata Nuh.

Pada kesempatan itu, Nuh juga memaparkan elemen perubahan kurikulum untuk jenjang SD secara umum adalah holistik integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya. Pembelajaran menggunakan pendekatan sains.

Perubahan lain adalah jumlah mata pelajaran dikurangi dari 10 menjadi enam. Kemudian, dengan adanya perubahan pendekatan pembelajaran, maka ada penambahan sebanyak empat jam pelajaran per minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com