Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLSD UB Berharap PTN/PTS Fasilitasi Mahasiswa Difabel

Kompas.com - 11/12/2012, 17:13 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Pusat Layanan dan Disabilitas (PLSD) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, berharap kampus-kampus perguruan tinggi negeri dan swasta juga memfasilitasi para mahasiswa penyandang difabel.

Ketua PLSD UB Fadilah Putra, Selasa, berharap diberikannya kuota untuk mahasiswa difabel dan sudah terealisasi pada tahun ini bisa memberikan inspirasi bagi kampus lain untuk melakukan hal yang sama agar para penyandang difabel tersebut tidak diperlakukan diskriminasi.

"Kami berharap ke depan kampus lain, baik negeri maupun swasta juga memberikan kesempatan yang sama kepada difabel untuk menikmati pendidikan tinggi, sebab para penyandang difabel di Indonesia yang bisa mengenyam bangku kuliah sangat minim, tidak sampai tiga persen," ujarnya, Selasa (11//12/2012).

Menurut dia, jumlah penduduk Indonesia yang menderita cacat fisik (difabel) ini sekitar 10 persen, namun yang bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang SMA dan perguruan tinggi tidak lebih dari tiga persen.

Menurut dia, tujuh persen penyandang difabel atau sekitar 26 juta jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia ini justru terkucilkan dan tidak punya kesempatan untuk meraih pendidikan yang layak karena berbagai hal.

Padahal, tegasnya, diskriminasi terhadap penyandang difabel adalah pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) karena mereka punya hak untuk mendapatkan akses yang sama dengan warga normal lainnya, terutama dalam bidang pendidikan.

Dari data yang dimiliki PLSD UB, tingkat pendidikan penyandang difabel di Indonesia sebagian besar tidak lulus SD (50 persen), yang lulus SD sebanyak 47 persen dan yang melanjutkan sekolah hingga jenjang SMA sampai perguruan tinggi (PT) hanya tiga persen.

Melihat kondisi inilah, kata Fadilah, UB memberikan kesempatan pendidikan bagi penyandang difabel, meski kuotanya untuk tahun pertama ini tidak banyak, yakni hanya 15 orang yang lolos dan resmi mengikuti perkuliahan seperti mahasiswa baru lainnya.

Mereka tersebar di tujuh program studi, yakni tujuh orang belajar di Fakultas Ilmu Budaya (Bahasa dan Sastra), dua Fakultas Ekonomi, satu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), tiga orang di Fakultas PTIIK, dan dua orang di FIA.

Ia mengakui, memang cukup sulit untuk menentukan lolos tidaknya di fakultas tujuan, sehingga dilakukan survei terlebih dahulu, apakah program studi yang diambil cocok dengan yang bersangkutan.

"Untuk sarana dan prasarana atau infrastruktur bagi para penyandang difabel ini juga sudah disiapkan karena UB sudah merancang gedung perkuliahan yang dilengkapi dengan fasilitas sarana dan prasarana bagi mahasiswa difabel, terutama untuk gedung-gedung baru," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com