Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan 2011-2012 Masih Bisa Ikut Tes Masuk PTN?

Kompas.com - 14/12/2012, 09:49 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 tak lagi menjadi nama untuk ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri secara tertulis. Namun, pemerintah tetap akan menyelenggarakan ujian tulis melalui tahapan lain yang diberi nama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

SNMPTN hanya akan mengakomodasi kesempatan untuk lulusan tahun 2013. Ujian tertulis SBMPTN menjadi satu-satunya kesempatan kepada para lulusan SMA/SMK/MA pada tahun 2011 dan 2012 yang ingin masuk PTN.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, ujian tulis tetap akan diselenggarakan dengan kuota minimal 30 persen dari keseluruhan. Pelaksanaan ujian tulis ini juga menyesuaikan dengan jadwal SNMPTN yang pendaftarannya baru dibuka pada Februari mendatang.

"Ujian tulisnya nanti sendiri dan kuotanya hanya sekitar 30 persen. Ini fungsinya juga untuk anak-anak yang lulus tahun lalu, tetapi belum berhasil masuk PTN, bisa coba lagi di ujian tulis," kata Nuh di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Namun, untuk ujian tulis ini, calon peserta tetap akan dikenai biaya pendaftaran yang besarannya mencapai ratusan ribu bergantung pada jurusan yang dipilih saat ujian. Pelaksanaannya sendiri diperkirakan antara bulan Juni atau Juli 2013 serentak di seluruh Indonesia.

"Rencananya itu Juni atau Juli. Yang pasti setelah pengumuman SNMPTN keluar, akan dilanjutkan dengan ujian tulis ini," ujar Nuh.

Selain dua metode seleksi ini, masing-masing PTN juga diberi hak untuk menyelenggarakan ujian mandiri dengan daya tampung hanya 10 persen dari keseluruhan. Namun, umumnya tidak semua PTN akan mengadakan ujian mandiri, terutama jika dengan dua seleksi sebelumnya jumlah kuota sudah terpenuhi. Salah satu PTN ternama yang sudah pasti tidak akan menggelar ujian mandiri adalah Institut Teknologi Bandung (ITB).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com