JAKARTA, KOMPAS.com — Meski dibuat untuk membantu pemerintah, nyatanya Panitia Kerja (Panja) Kurikulum DPR RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih bekerja sendiri terkait pembahasan kurikulum baru yang akan diterapkan 2013 mendatang.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Raihan Iskandar, mengatakan bahwa selama ini Panja dan pemerintah masih jalan sendiri. Padahal, akan sangat baik jika masalah kurikulum baru ini dibahas dan dirumuskan bersama sehingga tidak ada salah pengertian seperti yang terjadi saat ini.
"Indah jika kita bisa rumuskan bersama. Kami akan kumpulkan juga masukan dari masyarakat," kata Raihan di Jakarta, Senin (24/12/2012).
Ia juga mengatakan, dengan adanya sinergi yang baik, pihaknya juga akan menyediakan rekomendasi dari jauh hari. Selain itu, tidak akan banyak pertanyaan dari para anggota legislatif pada pihak kementerian jika pembahasan dilakukan bersama dengan paparan yang jelas.
"Selama ini kan yang diberikan ke kita sama seperti yang ada di uji publik. Dokumen lengkapnya kami tidak pernah pegang," ujar Raihan.
Ia juga memahami bahwa penyusunan kurikulum ini merupakan ranah kerja pemerintah. Namun, karena muncul berbagai kegelisahan di tengah masyarakat terkait perubahan kurikulum ini, para anggota dewan ini merasa perlu bertindak untuk mengetahui duduk perkara dan menyampaikan aspirasi masyarakat.
"Kerangkanya tugas pemerintah, tapi ketika sudah jadi kegelisahan masyarakat, kami akan turun. Anggota dewan tugasnya kan salurkan aspirasi," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.