Prioritaskan Guru Kelas I SD

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pihak mengeluarkan pendapatnya agar kurikulum baru yang akan dijalankan pada 2013 mendatang dapat berjalan baik dan tidak menyusahkan anak didik serta guru. Selama ini persiapan guru yang menjadi sasaran utama untuk dibahas. Dari sekian banyak guru, guru untuk kelas satu pada jenjang Sekolah Dasar (SD) yang harus mendapat prioritas.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Raihan Iskandar, mengatakan bahwa pelatihan untuk guru kelas satu harus diutamakan. Pasalnya, pekerjaan guru pada jenjang tersebut dinilai paling berat karena harus menangani anak-anak yang sedang menjalani masa transisi dari Taman Kanak-kanak ke SD.

"Yang kita tahu, pembelajaran TK itu tidak seragam. Ada yang targetkana nak didiknya bisa membaca, ada yang tidak," kata Raihan di Jakarta, Senin (24/12/2012).

"Padahal saat masuk SD, anak-anak ini dituntut untuk bisa membaca. Ini menjadi tugas guru untuk memahami dan mengajar perlahan karena salah-salah anak-anak malah shock karena sedang transisi," imbuh Raihan.

Ia mengungkapkan bahwa masalah tersebut terjadi pada anak-anak yang mengawali pendidikan di TK. Lalu bagaimana dengan anak-anak yang memulai jenjang pendidikan formalnya melalui PAUD? Pendidikan ini umumnya tidak memperbolehkan anak dibebani pelajaran baca, tulis dan berhitung.

"PAUD belum boleh membaca, menulis atau berhitung. Padahal mau tidak mau, tingkatan itu anak harus bisa membaca karena buku kelas satu sudah menuntut anak untuk membaca," jelasnya.

"Saya berpikir ada baiknya dibahas juga guru-guru TK dan PAUD ini sehubungan dengan kurikulum baru. Dicari kesepakatan di tingkat PAUDnya bagaimana," tandasnya.