Penyiapan guru merupakan aspek yang paling penting sebab guru menjadi ujung tombak pelaksanaan kurikulum. Di sisi lain, Kurikulum 2013 menuntut peran guru yang berbeda, yakni guru harus lebih kreatif dalam menggali dan mengembangkan potensi siswa. Selain itu, waktu untuk pelatihan guru hingga pelaksanaan kurikulum sangat terbatas, tak sampai enam bulan.
Demikian pernyataan sejumlah kalangan menyikapi hasil uji publik dan rencana penerapan Kurikulum 2013.
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo dalam refleksi akhir tahun bidang pendidikan di Jakarta, Jumat (28/12), mengemukakan, pemerintah harus jujur mengenai kemungkinan implementasi Kurikulum 2013. Indonesia
”Jika memang belum siap,
Ia juga mempertanyakan keterkaitan pelatihan guru untuk Kurikulum 2013 dengan hasil uji kompetensi guru (UKG). ”Jangan sampai hasil UKG diabaikan sehingga cita-cita membentuk guru yang profesional semakin jauh dari harapan,” ujarnya.
Guntur Ismail, Presidium Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), mengatakan, yang paling penting saat ini adalah membenahi kualitas guru.
Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Iwan Hermawan
Forum Komunikasi Peduli Pendidikan Republik Indonesia (FKPPRI) yang beranggotakan pakar, praktisi, dan pengamat pendidikan meminta Kurikulum 2013 jangan diterapkan tahun ini. ”Pola dan waktu uji publiknya harus dibenahi,” kata Koordinator FKPPRI Darmin Mbula.