Jakarta, Kompas -
”Masih banyak daerah yang belum memiliki sarana untuk menonton film. Padahal, produksi film nasional kita sudah banyak yang berkualitas sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, Jumat (28/12), di sela-sela peluncuran bioskop keliling. Bioskop keliling digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai upaya memberikan akses hiburan dan pendidikan kepada masyarakat di daerah yang selama ini jauh dari fasilitas bioskop.
”Hiburan dan informasi adalah hak masyarakat. Ketertutupan akses informasi tidak akan bisa mencerdaskan bangsa,” kata Mendikbud Mohammad Nuh saat meluncurkan bioskop keliling. Selepas peluncuran, Nuh membeberkan kinerja yang dilakukan Kemdikbud sepanjang 2012.
Bioskop keliling ini nantinya tidak hanya menyiarkan film tetapi juga berbagai program televisi pendidikan yang selama ini tidak terjangkau masyarakat. Bioskop keliling juga dimanfaatkan untuk mengomunikasikan berbagai kebudayaan di Tanah Air agar masyarakat mengenal dan semakin mencintai Indonesia.
Harga satu unit mobil bioskop keliling Rp 900 juta. Tahun depan jumlah mobil akan ditambah lagi 40 unit. Wiendu mengatakan, jumlah bioskop keliling akan ditambah dari tahun ke tahun. Mobil tersebut akan diserahkan kepada unit pelayanan teknis di daerah untuk mengelolanya.
Dengan bioskop keliling, masyarakat bisa menonton film gratis. Selama ini, di pelosok daerah juga sudah ada layar tancap yang dikelola perseorangan. Namun, untuk bisa menonton, masyarakat harus membayar.