Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurikulum Pelatihan Guru Akan Sia-sia

Kompas.com - 14/01/2013, 20:22 WIB
Luki Aulia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum memberlakukan kurikulum pendidikan baru mulai Juli 2013, pemerintah berencana melatih 40.000 master teacher dan 350.000 guru. Rencana pemerintah ini dinilai terburu-buru dan akan sia-sia, karena mengubah proses pembelajaran di ruang kelas menjadi interaktif tidaklah mudah.

Hal ini mengemuka dalam rapat dengar pendapat Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Majelis Pendidikan Kristen, dan Majelis Nasional Pendidikan Katolik dengan Komisi X DPR RI, Senin (14/1/2012), di Jakarta.

"Di Indonesia, proses pembelajaran tidak pernah interaktif. Siswa kita terlalu banyak bahan ajar yang berat. Akibatnya, mereka banyak tahu tapi hanya menghapalkan," kata pelatih guru, Itje Chodijah.

Idealnya, lanjut Itje, guru harus mampu mengelaborasi atau menjelaskan apa yang sudah diketahui siswa. Untuk itu, pelatihan guru seharusnya mengubah pengetahuan dan teori pedagogi, menjadi ketrampilan yang dipraktikkan guru.

Berdasarkan pengalamannya, Itje merekomendasikan pelatihan guru minimal 60-120 jam dengan metode tatap muka dan praktik di lapangan. Setiap kali selesai praktik, harus ada evaluasi. Begitu seterusnya sehingga bisa terlihat kemajuan setiap guru.

"Yang menjadi pertanyaan, siapa yang akan melatih master teacher itu? Orang-orang itu harus tahu betul tahu konsep kurikulum dan tahu cara mengajari guru, bagaimana guru itu harus mengajar para siswa," kata Itje.

Menurut praktisi pendidikan, Romo Benny, perubahan kurikulum itu hanya proyek seperti proyek pengadaan buku yang mudah dikorupsi. Pemerintah lebih memilih mengubah kurikulum daripada fokus mengembangkan kemampuan guru. "Melatih guru itu lebih repot karena harus dilakukan bertahap dan jelas tidak menguntungkan pemerintah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com