Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Pendidikan Guru Kurang Diperhatikan

Kompas.com - 15/01/2013, 02:28 WIB

Jakarta, Kompas - Keberhasilan implementasi kurikulum pendidikan terletak di tangan guru. Meski demikian, sistem pendidikan guru di lembaga pendidikan tenaga kependidikan selama ini tak banyak berubah.

Untuk penerapan Kurikulum 2013 pun pemerintah tidak mengubah sistem pendidikan guru terlebih dahulu, tetapi mengambil jalan pintas dengan melatih 40.000 master teacher dan 350.000 guru di sejumlah daerah dengan waktu yang sangat singkat, hanya lima bulan.

Hal itu mengemuka dalam rapat dengar pendapat Komisi X DPR dengan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Majelis Pendidikan Kristen, dan Majelis Nasional Pendidikan Katolik, Senin (14/1), di Jakarta.

Pelatih guru, Itje Chodijah, mengingatkan, kebutuhan utama siswa adalah critical pedagogy. Jika guru saja belum terlatih untuk berpikir kritis, bagaimana bisa mendorong siswa agar mampu berpikir kritis, seperti yang diharapkan Kurikulum 2013. ”Apa yang akan diajarkan dalam waktu sesingkat itu?” ujar Itje.

Ia menambahkan, selama ini yang terjadi, terutama di sekolah negeri, guru mendapat pelatihan yang materinya hanya pemaparan kebijakan atau teori. Materinya tidak sampai pada tahap praktik di lapangan. Padahal, seharusnya pelatihan guru mengubah pengetahuan pedagogi menjadi keterampilan.

”Pelatihan guru idealnya minimal 60-120 jam pertemuan tatap muka dan praktik di lapangan. Setiap tahapan harus dievaluasi terus. Mengubah paradigma dan pembelajaran interaktif tidak mudah dan tidak bisa instan,” kata Itje.

Dalam pertemuan itu pemerintah juga diimbau untuk lebih fokus mengubah paradigma pendidikan guru dan membuat sekolah-sekolah guru yang berkualitas.

Pelatihan dipotong

Sekretaris Jenderal FSGI Retno Listyarti mengatakan, anggaran pemerintah untuk implementasi kurikulum Rp 684,4 miliar hanyalah prakiraan minimalis agar disetujui DPR. Menurut perhitungan FSGI, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 1,7 triliun hingga Rp 2,2 triliun untuk buku dan pelatihan guru. ”Nanti pemerintah pasti akan minta tambahan lagi,” ujarnya.

Anggota Komisi X DPR, Reni Marlinawati, mengatakan, sampai saat ini Komisi X belum menyetujui anggaran Rp 503 miliar untuk pengadaan buku pegangan guru dan siswa serta pelatihan guru.

Anggota Komisi X DPR, Rohmani, mengingatkan, sampai saat ini pemerintah belum mempunyai dokumen final rancangan kurikulum. Padahal, pemerintah sudah melakukan uji publik dan sosialisasi ke sejumlah daerah.

"Lebih baik uji coba saja dulu. Setelah ada best practice, lalu dievaluasi. Belum tentu kurikulum baru itu cocok dipraktikkan di semua sekolah di seluruh daerah,” kata Rohmani. (LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com