Oleh: Cuzzy Fitriyani
Kompasiana: 10101987
Banyak sekali manfaat membaca buku. Hal ini juga disadari oleh masyarakat Indonesia yang bekerja di Hongkong. Namun, karena mahalnya biaya hidup di sana, para tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga harus menyiasati kegemaran membaca dengan beragam cara.
Salah satunya dengan mendirikan perpustakaan untuk kalangan Buruh Migran Indonesia (BMI), sebutan yang digunakan oleh para TKW di Hongkong. Berbeda dengan konsep perpustakaan umumnya, tempat baca ini dibuat dengan konsep lesehan.
Beberapa orang BMI yang memiliki kepedulian tinggi membuka perpustakaan di tempat komunitas BMI berkumpul selama hari libur, misalnya di kawasan Causway Bay. Pengunjung perpustakaan bisa meminjam buku untuk jangka waktu tertentu. Ada juga yang memilih untuk membaca buku di perpustakaan lesehan sambil menghabiskan waktu santai.
Perpustakaan seperti ini mudah ditemukan di beberapa lokasi di Hongkong. Prosedur yang diterapkan untuk meminjam buku tidak terlalu berbelit. Cukup dengan menyebutkan nomor telepon dan memberikan infak seikhlasnya, buku bisa dibawa pulang.
Buku yang tersedia cukup beragam, mulai dari buku agama, bisnis, sejarah, novel, dan lainnya. Walaupun hanya berbentuk lesehan di pinggir jalan, para wanita Indonesia yang sedang mengais rezeki itu tetap bersemangat menimba ilmu lewat buku-buku yang terhampar di atas terpal.
Berdasarkan catatan perpustakaan langganan saya, jumlah peminjam buku meningkat selama empat bulan terakhir. Data itu menunjukkan minat baca BMI secara perlahan sedang meningkat.
[http://kom.ps/AD8BYH]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.