Jakarta, Kompas -
Imbauan itu disampaikan Boediono dalam acara Wirausaha Muda Mandiri yang digelar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Jakarta, Kamis (17/1). ”Praktik kewirausahaan itu penting,” katanya.
Selain dunia usaha, Wapres juga meminta dunia pendidikan untuk memasukkan kewirausahaan di dalam kurikulum.
Boediono juga mengutip pendapat yang menyebutkan, suatu bangsa akan maju jika ada 3 elemen. Ketiga elemen itu adalah wirausaha, inovasi, dan bergantinya suatu hal dengan yang lebih baru dan baik.
”Pemerintah harus menciptakan suasana baik dengan 3 elemen tersebut. Soal insentif dan perizinan bagi wirausaha yang baru mulai, harus ada keberpihakan,” ujarnya.
Mantan Presiden BJ Habibie, dalam kuliah umumnya, menyebutkan, usaha mikro dan kecil (UMK) menyediakan 88,92 persen kesempatan kerja. Jauh di atas usaha menengah (UM) yang sebesar 10,54 persen dan usaha besar (UB) sebesar 0,54 persen. Adapun nilai tambah terhadap perekonomian nasional dari UMK sebanyak 43,2 persen, UM sebesar 15,42 persen, dan UB sebesar 44,9 persen.
Habibie menyoroti 3 paradoks di Indonesia, yakni kaya sumber daya alam, tetapi miskin
Penyebabnya, antara lain lebih mengandalkan sumber daya alam daripada sumber daya manusia serta lebih melirik makro daripada mikro-ekonomi.
”Saya tidak setuju dengan impor produk dari siapa saja. Dalam impor tersembunyi jam kerja negara lain,” kata Habibie.
Kemarin, Bank Mandiri mengumumkan 18 pemenang wirausaha. Mereka siap berinovasi membangun Indonesia melalui kontribusi nyata di sektor riil.
Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, program Wirausaha Muda Mandiri ini diyakini mengubah cara pandang mahasiswa terhadap wirausaha. Selain itu, menjadikan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai sektor idaman untuk berkarya.
”Juga menginspirasi generasi muda untuk menjadi pencipta lapangan kerja,” tambah Zulkifli.
Direktur Strategi dan Keuangan Bank Mandiri Pahala N Mansury menambahkan, para pemenang tidak akan dilepas begitu saja. Mereka dilatih selama 3 bulan, antara lain soal etika bisnis dan motivasi.
Bahkan, Bank Mandiri akan mempertemukan dengan nasabah atau korporasi yang berpotensi sebagai pembeli.