Pascabanjir, SMAN 8 Mulai Bersih-bersih

JAKARTA, KOMPAS.com — SMA Negeri 8 Jakarta melakukan pembersihan terhadap fasilitas-fasilitas sekolah, Senin (21/1/2013), setelah sempat terendam banjir sejak pekan lalu. Sementara itu, kegiatan belajar mengajar berlangsung di Gedung Diklat Provinsi DKI Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan. Sebab, SMAN yang berlokasi di kawasan Taman Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, itu belum bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

"Anak-anak sudah mulai sekolah hari ini di Gedung Diklat DKI Jakarta, Kuningan, karena sekolah masih belum dapat digunakan. Meja dan kursi kelas masih kotor," ujar Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana SMAN 8, Teguh Prianto, saat ditemui di SMAN 8, Jakarta, Senin.

Teguh menjelaskan, kegiatan belajar mengajar para siswa dibagi dalam dua sesi. Sebab, ruang diklat tidak memadai. Kelas pagi untuk siswa kelas 11 dan 12, sementara kelas siang untuk sebagian kelas 11 dan kelas 10. Saat ini, para karyawan sekolah dan para guru yang sedang tidak mengajar masih melakukan pembersihan sekolah. Meja dan kursi kelas yang terendam air dicuci di lapangan sekolah. Para siswa sendiri, kata Teguh, tidak diperkenankan untuk ikut membersihkan sekolah.

"Anak-anak fokus belajar saja. Mereka juga ada tugas dari guru yang harus diselesaikan. Di sini yang bersih-bersih para karyawan dan guru yang sedang tidak mengajar," terangnya.

Teguh menjelaskan, terdapat 16 ruang kelas, 12 ruang lainnya di lantai 1, serta sebuah masjid yang terendam. Banjir paling tinggi di SMA ini, tambah Teguh, mencapai 130 sentimeter. Semua dokumen sekolah sudah sempat diselamatkan. Suwarno, petugas keamanan sekolah, mengatakan, banjir telah surut sejak Sabtu (19/1/2013) siang.

"Sabtu sore surut, kita langsung bersih-bersih dari malam sampai hari ini," ujarnya.