Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Australia Sumbang Rp 500 Miliar untuk Beasiswa

Kompas.com - 05/02/2013, 18:08 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Dalam usaha untuk tidak mau "meracuni" anak-anaknya sendiri dengan kekayaan, seorang pengusaha Australia memberikan dana 50 juta dolar AS (hampir Rp 500 miliar) dalam bentuk beasiswa kepada mahasiswa Australian National University di Canberra.

Sebanyak 25 mahasiswa S1 akan mendapatkan beasiswa sekitar 100.000 dolar AS setiap orang selama lima tahun mendatang, sehingga akan ada sekitar 125 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa yang diberikan oleh Graham Tuckwell. Ia adalah alumnus univeritas tersebut yang sekarang menjadi salah satu pengusaha terkaya di Australia.

Program beasiswa ini akan berjalan selama lebih kurang 20 tahun. Tuckwell yang lahir di Canberra, sekarang memiliki perusahan jasa keuangan ETF Securities Limited, yang bergerak di bidang saham, dan memiliki aset 30 miliar dolar AS.

Menurut situs news.com.au, Graham Tuckwell mengatakan, dia dan istrinya Louise, ingin mengubah kehidupan, dan merasa tidak bijak memberikan semua harta kekayaan kepada anak-anak mereka sendiri. "Uang yang banyak adalah racun." kata Tuckwell.

Dia berharap bahwa langkah yang diambilnya ini akan diikuti oleh para orang kaya Australia lainnya, daripada memberikan warisan kepada keturunan mereka.  "Pada umumnya, kalau kita lihat mereka yang kaya di Australia, tanpa menyebut nama tertentu, mereka tidak memberikan sebagai besar kekayaan mereka bagi kegiatan amal."

"Dan sayangnya, dalam beberapa kasus, kekayaan yang diwariskan diberikan kepada generasi berikutnya yang berperilaku buruk. Ini merupakan contoh tidak bagus," tambahnya.

Meskipun pasangan keluarga ini akan membiayai keempat anaknya sampai lulus universitas, Tuckwell mengatakan dia hanya ingin membuat anak-anaknya bahagia. "Bila mereka bisa menciptakan sesuatu buat mereka sendiri, maka ada perasaan bangga karena mereka berhasil melakukannya sendiri."

Ia menambahkan, "Kalau kita hanya memberi mereka, maka itu akan menghancurkan keinginan mereka melakukan sesuatu, dan malah membuat keadaan lebih buruk bagi mereka."

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L Sastra Wijaya, Wakil Rektor ANU Profesor Ian Young, terkejut dengan besarnya jumlah sumbangan Tuckwell. "Ini sumbangan yang sangat, sangat besar, sehingga kami tentu saja senang." katanya.

"Saya rasa kami dalam keadaan ternganga beberapa waktu lamanya, melihat banyak donasi yang kami terima."

Graham Tuckwell dan istrinya akan menjadi bagian dari panel seleksi guna mencari "mahasiswa terbaik" dari berbagai disiplin ilmu, dan akan memperhatikan latar belakang, motivasi, bakat, dan tingkat pendidikan. Para penerima beasiswa ini akan mendapatkan 20.000 ribu dolar AS untuk biaya hidup dan tinggal di kampus, bersama dengan penerima beasiswa lain dalam "Asrama Beasiswa".

Diharapkan sikap kebersamaan ini akan membuat mereka nantinya memberikan sumbangan kepada masyarakat dengan cara mereka sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com