Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Oknum Pejabat di Balik Bisnis Ijazah Palsu?

Kompas.com - 11/02/2013, 11:58 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mudahnya mendapatkan ijazah palsu dan bisnis ijazah palsu yang terus menjamur diduga tak terlepas dari keterlibatan oknum tertentu dari pejabat, khususnya pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Pengamat pendidikan, Romo Benny Susetyo, mengatakan bahwa banyak permintaan terhadap ijazah palsu ini tentu saja melibatkan pejabat terkait.

Akses mudah untuk mendapatkan semacam legalitas pada sebuah ijazah palsu tersebut bisa jadi karena ada campur tangan dari oknum dari instansi tertentu.

"Jelas ada keterlibatan pejabat karena ini kan peluang bisnis yang menggiurkan," kata Romo Benny kepada Kompas.com, Jumat (8/2/2013).

Seperti diketahui, pemalsuan ijazah ini dibanderol dengan berbagai harga yang kisarannya dari jutaan hingga ratusan juta. Biasanya semakin terkemuka nama universitasnya maka akan semakin mahal. Contohnya, untuk satu ijazah yang berasal dari Universitas Indonesia (UI) dihargai Rp 250.000.000.

Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Ainun Naim, mengatakan bahwa jika memang ada oknum kementerian yang terlibat dalam aksi pemalsuan ijazah maka akan dikenakan sanksi tegas. Ia juga membuka diri apabila masyarakat mengetahui ada oknum pejabat yang terlibat dalam pemalsuan dokumen negara ini.

"Tidak bisa ditolerir hal semacam itu. Akan ada sanksi tentunya. Tapi seluruhnya biar diurus polisi," tandasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com