JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim, kembali membantah pernyataan bahwa Kurikulum 2013 yang akan diterapkan pada pertengahan Juli mendatang berpotensi menambah beban guru dan siswa. Pasalnya, beban guru justru makin ringan.
"Guru justru diringankan bebannya karena tak perlu lagi membuat silabus sehingga guru bisa fokus mengajar," kata Musliar di Jakarta, Jumat (22/2/2013).
Ia juga mengungkapkan saat berkunjung ke daerah-daerah, para guru mengakui bahwa silabus yang dibuat selama ini merupakan hasil salinan saja. Pembuatan silabus ini juga menjadi momok bagi para guru karena mereka tidak pernah dilatih untuk membuat silabus.
"Saat ditanya guru buat silabus apa nggak, mereka jawab nggak dan hanya copy paste aja. Di kurikulum baru ini tidak akan ada lagi buat silabus," jelas Musliar.
Mengenai banyaknya aduan bahwa guru di daerah belum siap menjalankan kurikulum baru, ia meminta pada para guru agar tidak khawatir karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyiapkan program pelatihan dan pendampingan bagi para guru untuk kurikulum baru ini.
Sekitar 676.414 guru dari berbagai jenjang baik Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) akan mendapatkan pelatihan dari 41.741 guru inti yang sebelumnya juga dilatih oleh 3.324 instruktur nasional. Pelatihan ini akan berlangsung secara paralel dari April hingga Juni.
Dari pelatihan dan pendampingan tersebut, diharapkan para guru mampu menerapkan pembelajaran tematik integratif dan kontekstual. Kemudian mampu membangun suasana belajar yang aktif, menantang dan menyenangkan bagi para siswa sehingga materi yang diberikan dapat mudah diserap.
"Nantinya juga akan ada evaluasi bagi para guru ini. Mana yang masih kurang akan diperbaiki. Jadi tidak dilepas begitu saja," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.