Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Ada Kepsek Merasa Terbebani Isi Data Siswanya?

Kompas.com - 23/02/2013, 08:48 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 yang mengharuskan sekolah masuk dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) ternyata menimbulkan keluhan dari para kepala sekolah. Muncul keluhan bahwa para pemimpin sekolah ini merasa terbebani dengan kewajiban mengisi PDSS agar siswanya dapat ikut SNMPTN.

Ketua Umum Panitia Pelaksana SNMPTN 2013 Akhmaloka mengatakan bahwa pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat untuk penyelenggaraan tahun depan sehingga sosialisasi juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan masing-masing kabupaten/kota.

"Keluhannya kepala sekolah ada yang merasa malas dan sekolah terbebani untuk mengisi PDSS," kata Akhmaloka kepada Kompas.com, Jumat (22/2/2013).

Sistem baru ini memang mewajibkan sekolah melalui kepala sekolah untuk mengisi PDSS dan memasukkan data siswa beserta rincian nilai rapor dari kelas X hingga kelas XII. Setelah proses ini dilalui, kepala sekolah akan mendapat password dan username tiap siswa yang bisa digunakan untuk mendaftar SNMPTN 2013.

"Ada juga sekolah yang kurang percaya sekolahnya bisa bersaing. Jadi tidak mengisi PDSS," ujar Akhmaloka.

Untuk itu, kerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat untuk pelaksanaan tahun depan tersebut agar mendorong sekolah-sekolah ini supaya mau mengisi PDSS sehingga anak-anak sekolahnya yang ingin ikut SNMPTN tidak telantar.

"Siswanya yang telantar kalau sekolahnya tak mau isi PDSS. Kerja sama dengan Dinas Pendidikan ini agar bisa encourage sekolah-sekolah yang belum pengin ini," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, dari sebanyak 27.630 SMA/SMK/MA, hanya 14.680 sekolah yang siswanya mendaftar ikut SNMPTN. Sementara 13.000 sisanya kemungkinan tidak terdaftar dalam PDSS sehingga siswanya tidak bisa mendaftar SNMPTN 2013 yang memang mengharuskan sekolah untuk memasukkan sekolahnya dalam PDSS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com