Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD yang Menerapkan Masih Diseleksi

Kompas.com - 06/03/2013, 03:48 WIB

Jakarta, Kompas - Kurikulum 2013 akan diterapkan di 30 persen sekolah dasar di setiap daerah. Sekolah yang akan menerapkan kurikulum baru itu masih menunggu verifikasi dari daerah.

”Secara umum, sekolah dasar yang menerapkan Kurikulum 2013 akan mengacu pada data pokok pendidikan. Verifikasi akan dilakukan hingga 8 Maret 2013,” kata Ibrahim Bafadal, Direktur Pembinaan SD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Selasa (5/3).

Menurut Ibrahim, daerah yang belum selesai memverifikasi terutama sejumlah kota dan kabupaten di Papua. Verifikasi ini untuk mencocokkan data terkait jumlah siswa, guru, serta sarana prasarana di tiap sekolah yang ditunjuk pemerintah pusat.

Kelas I dan IV

Tahun ini, pemberlakuan kurikulum baru akan dilaksanakan di 30 persen SD kelas I dan IV berakreditasi A dan B. Jumlahnya 44.609 sekolah dari total 148.361 sekolah dasar

Tahun 2014, diterapkan 100 persen di kelas I, II, IV, dan V SD. Tahun berikutnya, berarti semua jenjang di SD sudah menerapkan Kurikulum 2013 dengan pembelajaran tematik integratif.

Kesiapan buku diakui Ibrahim memang masih dibahas. Meski demikian, Ibrahim memastikan, buku-buku teks sudah sampai di sekolah paling lambat seminggu sebelum tahun ajaran baru dimulai.

Untuk kelas I dan IV SD, dibutuhkan sekitar 28,7 juta eksemplar buku untuk siswa dan guru. Tiap sekolah nantinya diberi cadangan buku sebanyak 5 persen dari jumlah buku yang dibutuhkan.

Dalam rapat pimpinan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, soal buku pegangan guru masih dibahas. Ada masukan supaya buku untuk guru tidak per satu tema, tetapi dibuat per dua tema atau satu buku yang mencakup semua tema tiap jenjang kelas.

Untuk kelas I SD ada delapan tema, yang berarti delapan buku, ditambah juga pelajaran agama. Adapun di kelas IV sebanyak sembilan tema. Banyaknya buku pegangan guru mengikuti jumlah tema di tiap kelas.

Didik Prangbakat, Kepala Subdit Pembelajaran, Direktorat Pembinaan SD, mengatakan, sejak tiga tahun lalu pemerintah mengadakan pembinaan percepatan akreditasi untuk jenjang SD. Sekolah-sekolah berakreditasi C dan D serta yang belum terakreditasi dibantu untuk dapat mengevaluasi kekurangan pemenuhan syarat akreditasi.

”Pemilihan akreditasi A dan B dalam penerapan Kurikulum 2013 karena sekolah itu dinilai lebih siap. Untuk sekolah yang lainnya, akan dibantu untuk terus meningkat standarnya sehingga akreditasinya bisa membaik,” kata Didik.

Terkait ekstrakurikuler pramuka yang wajib di sekolah, Ibrahim mengatakan, pihaknya sedang mengidentifikasi gugus depan yang ada di SD. Pemerintah mengucurkan program untuk pembina pramuka, yang fokusnya di SD yang melaksanakan Kurikulum 2013. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com