Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasi Kurikulum 2013 Masih Lemah

Kompas.com - 07/03/2013, 03:16 WIB

Jakarta, Kompas - Kesiapan pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Juli nanti belum banyak diketahui kalangan pendidik. Guru masih meraba-raba isi Kurikulum 2013 karena minimnya informasi yang mereka peroleh.

”Informasi yang kami peroleh hanya dari pengawas dan internet. Tidak bisa interaksi langsung jika ada persoalan yang akan kami tanyakan,” kata Rasita, Kepala SDN 14 Penari, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Rabu (6/3).

Hal senada disampaikan Kasmawati, Kepala SDN 2 Lamakato, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Ada sekolah yang ditunjuk untuk menyosialisasikan kurikulum, tetapi tidak semua sekolah diundang.

”Justru sekolah-sekolah yang bagus di kota tidak diundang. Kami tidak tahu, apakah sekolah yang diundang sosialisasi itu berarti yang ditunjuk melaksanakan Kurikulum 2013. Anehnya, sekolah yang eks RSBI atau yang sekolah standar nasional di sekolah penyelenggara sosialisasi tidak diundang,” kata Kasmawati yang sekolahnya berakreditasi B.

Menurut Kasmawati, seharusnya saat ini guru sudah disiapkan untuk pelatihan. Sebab, pembelajaran tematik integratif tidak mudah sehingga perlu persiapan yang baik.

”Di KTSP yang ada pelajaran tematik untuk kelas I-III saja, selama ini tidak berjalan baik. Semestinya saat ini pemerintah sudah bisa fokus untuk menyiapkan guru,” kata Kasmawati.

Toyani, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, mengatakan, belum tahu pola sosialisasi Kurikulum 2013.

”Belum ada informasi yang pasti soal kapan pengawas, kepala sekolah, dan guru disiapkan. Kami menunggu saja. Padahal, kami yang di lapangan butuh informasi yang lebih detail dan lengkap soal Kurikulum 2013,” kata Toyani.

Kuota 30 persen

Terkait penetapan kuota 30 persen sekolah dasar berakreditasi A dan B untuk melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas I dan IV, juga belum diketahui. Sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria belum mendapat informasi penunjukan.

”Saya tadi cek ke sekretaris dinas pendidikan, belum ada penunjukan sekolah di daerah kami. Kalau akreditasi B juga dipilih, semestinya sekolah kami diikutkan karena hasil akreditasinya B gemuk,” kata Rasita yang sekolahnya berakreditasi B dengan nilai total 85.

Toyani mengatakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak baru mendata guru kelas I dan IV SD di tiap kecamatan.

”Tetapi pendataan tidak untuk semua sekolah di kecamatan. Itu pun tidak berdasarkan akreditasi. Jadi, belum tahu soal pemilihan SD yang harus menerapkan kurikulum baru Juli nanti,” kata Toyani.

Ni Ketut Wetri, Kepala SDN 11 Pemecutan, Kota Denpasar, Bali, mengatakan, belum bisa memastikan apakah sekolahnya ditunjuk untuk melaksanakan Kurikulum 2013.

”Baru ada informasi dari UPT Pendidikan kalau nanti akan diundang untuk pendidikan dan pelatihan Kurikulum 2013 pada Maret ini,” kata Wetri yang sekolahnya berakreditasi A.

Ibrahim Bafadal, Direktur Pembinaan SD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan, secara umum SD yang ditetapkan dengan mengacu pada data pokok pendidikan yang dimiliki pemerintah pusat, siap melaksanakan Kurikulum 2013. Sebanyak 44.609 SD berakreditasi A dan B tersebut antara lain memiliki guru yang cukup serta memiliki sarana dan prasarana sekolah yang memadai. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com