Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Juta Buku Pelajaran SD, Masih Bisa Bertambah

Kompas.com - 08/03/2013, 11:30 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga saat ini, buku ajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD) terkait dengan kurikulum baru masih terus dimatangkan. Hal ini dimaksudkan agar jumlah eksemplar yang akan digandakan dan harga satuannya tidak lagi berubah. Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ibrahim Bafadal mengatakan bahwa saat ini ditargetkan buku ajar untuk SD yang akan dicetak sebanyak 28.779.198 eksemplar. Perubahan terbuka lebar karena data bergerak dinamis.

"Total sekitar 28 juta, tapi akan terus bergerak. Data memang dinamis. Ini berdasarkan basis data beberapa hari lalu," kata Ibrahim di Gedung E Kemdikbud, Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Sebanyak 28 juta buku yang sudah terdata, terdiri dari 8 buku tema untuk kelas I dan 9 buku tema untuk kelas IV ditambah buku agama dan buku pegangan guru sesuai tema.

Ibrahim mengatakan, selama jumlah eksemplar dan jumlah halaman ini masih dimatangkan, harga satuan buku tersebut juga belum dapat ditentukan. Untuk itu, perubahan angka terus terjadi hingga saat ini karena data kebutuhan buku yang juga terus bergerak.

"Jadi basis data hari ini Jawa saja. Nanti yang dari Papua masuk, pasti akan bergerak lagi. Yang pasti jangan khawatir masyarakat akan terbebani. Pemerintah berusaha sebaik-baiknya," ujarnya.

Demi ketepatan perhitungan, pihak Kementerian meminta bantuan berbagai elemen yang mengetahui masalah pengadaan buku untuk menghitung semua kebutuhan agar hasilnya sesuai dan tepat sasaran. Salah satu pihak yang diajak merembuk masalah ini adalah Politeknik Media Kreatif Jakarta.

"Mereka kan yang tahu itung-itungannya. Ini dilakukan biar berjalan dengan tepat dan sesuai," jelas Ibrahim.

"Sampai saat ini semua berjalan lancar. Pekan depan dummy buku selesai sehingga bisa dilanjut lelang, dan ada ketetapan angka," tambahnya kemudian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com