Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

762.690 Siswa Bakal Bersaing Lewat SNMPTN 2013

Kompas.com - 16/03/2013, 09:35 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 762.690 siswa kelas XII dari 1,7 juta yang tercatat pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) mendaftar untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013. Mereka akan bersaing untuk memperebutkan sekitar 135.000 kursi yang disediakan oleh 61 PTN.

Ketua Panitia Umum SNMPTN 2013, Akhmaloka, mengatakan bahwa jumlah peserta pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Tidak hanya jumlah peserta yang naik, jumlah kursi yang diperebutkan juga meningkat sekitar 30.000 kursi dari tahun lalu.

"Angka ini meningkat pesat jika dibandingkan pada jumlah peserta SNMPTN jalur undangan pada tahun lalu," kata Akhmaloka saat Peluncuran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 di Kemdikbud, Jakarta, Jumat (15/3/2013).

Seperti diketahui, SNMPTN pada tahun lalu terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur undangan dan jalur tulis. Namun pada tahun ini, SNMPTN hanya membuka jalur undangan saja tanpa pungutan biaya. Dengan demikian, perbandingan yang diambil tentu saja SNMPTN jalur undangan tahun lalu dengan SNMPTN tahun ini.

"Tahun lalu jumlahnya sekitar 230.000 untuk jalur undangan. Jadi peningkatan pada tahun ini hampir tiga kali lipat," jelas Akhmaloka.

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa proses seleksi SNMPTN kali ini dilakukan oleh tiap-tiap PTN didasarkan pada sejumlah kriteria yang telah disepakati. Hasil dari seleksi ini sendiri akan diumumkan tidak lama setelah hasil Ujian Nasional (UN) pada 2013 keluar pada bulan Mei mendatang.

Sementara itu, untuk PDSS yang merupakan piranti utama dari SNMPTN akan kembali diaktifkan mulai Agustus. Dengan demikian, sekolah dapat secara bertahap memasukkan data siswa kelas XI dan X lebih lengkap pada saat pendaftaran seleksi tahun depan.

"Jadi tidak ada lagi alasan sekolah merasa terbebani sehingga siswa yang ingin mengikuti SNMPTN dapat terakomodasi dengan baik," tandasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com