Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Jokowi Perbaiki KJS

Kompas.com - 18/03/2013, 14:01 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya tudingan yang mencuat, dan menyudutkan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) ditanggapi Joko Widodo dengan tenang. Sebagai Gubernur DKI Jakarta sekaligus penggagas program ini, Jokowi telah menyiapkan formula untuk memperkuat berjalannya KJS.

Pertama, terkait sistem rujukan. Jokowi telah mengatur rujukan KJS dibuat tiga lapis. Mulai dari puskesmas, RSUD, dan rumah sakit swasta. Khusus untuk di rumah sakit swasta, pasien KJS dapat dirujuk apabila kondisi RSUD penuh dan dibekali surat rujukan oleh puskesmas.

"Jangan sakit kecil dirujuk ke rumah sakit, enggak begitu, rumah sakit itu ada levelnya. Artinya rumah sakit swasta ada di lapisan ke tiga. Semua harus ada rujukan dari puskesmas, kecuali darurat, atau sakit parah," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (18/3/2013).

Selanjutnya, Jokowi juga akan melakukan audit medis dan audit rujukan yang ditopang dengan sistem online. Dengan sistem tersebut, pihaknya dapat mengaudit laporan rumah sakit, dan bisa cepat mengetahui bila ada pihak yang mencoba nakal dengan cara sembarangan memberi rujukan, sekaligus menciptakan efisiensi rujukan dari puskesmas sebagai pintu pertama layanan KJS.

Mengenai sistem pembayarannya, Jokowi meminta pihak rumah sakit tak lagi khawatir. Pasalnya, dengan bantuan sistem online yang tengah dirancang, ia menjamin proses pembayarannya dapat selesai tak lebih dari 12 hari.

Untuk keterbatasan ruangan di kelas III rumah sakit, Jokowi berjanji akan melakukan penambahan 381 kamar kelas III, dan meminta rumah sakit swasta meningkatkan jumlah kelas III-nya mencapai 70 persen. Lalu untuk menambah efektivitasnya, Dinas Kesehatan DKI diminta untuk membantu rumah sakit tergabung dalam sistem call center 119.

Jokowi juga meminta agar bantuan itu diberikan khususnya pada rumah sakit swasta yang kecil dan menjadi pilihan umum masyarakat miskin. "Kalau sistem rujukannya bagus, saya rasa enggak akan kewalahan. Duitnya ada, sistem kita perbaiki. Era sudah IT begini kita jangan pakai cara lama," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com