Presiden Janji Bantu Pelaku Wirausaha

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar kewirausahaan terus dikembangkan untuk mengurangi pengangguran, kemiskinan, dan kesenjagan sosial. Menurut Presiden, pemerintah akan terus membantu agar makin banyak wirausaha tumbuh.

"Teruslah menemukan yang baru, teruslah meningkatkan produktivitas. Pemerintah akan membantu dengan menyiapkan kebijakan dan program yang tepat, menyiapkan dana pinjaman bekerja sama dengan perbankan," kata Presiden ketika memberi sambutan dalam Gerakan Kewirausahaan Nasional 2013 di Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (18/3/2013).

Acara itu dihadiri puluhan ribu orang yang mayoritas anak muda. Mereka dihibur kelompok musik papan atas seperti Noah dan Nidji. Hanya saja, sebelum Presiden berbicara, sebagian peserta memilih meninggalkan tribun.

Presiden mengatakan, dunia wirausaha perlu terus dikembangkan mengingat keterbatasan kuota untuk pegawai negeri sipil. Peluang wirausaha ke masa depan, kata Kepala Negara, terbuka luas jika melihat sumber daya alam, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan nasional.

"Keperluan barang dan jasa terus meningkat. Jumlah kelompok menengah, kelas konsumen bertumbuh. Artinya apa, di seluruh tanah air kita akan diperlukan kebutuhan barang dan jasa yang lebih tinggi lagi," ucap Presiden.

Presiden menambahkan, setiap tahun pemerintah sudah mengucurkan anggaran Rp 20 triliun sampai Rp 25 triliun untuk program kredit usaha rakyat. Untuk itu, Presiden berharap agar program tersebut dimanfaatkan.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syafif Hasan mengatakan, saat ini jumlah wirausaha di Indonesia mencapai 1,59 persen atau setara dengan 3,7 juta orang. Namun, idealnya untuk kesejahteraan suatu negara dibutuhkan minimal 2 persen dari populasi penduduk seperti di Malaysia, Singapura, Thailand, Korea Selatan.

Untuk meningkatkan angka wirausaha itu, kata Syarif, pihaknya menggelar Gerakan Kewirausahaan Nasional dengan target angkatan muda. Diharapkan, mereka menjadi wirausaha mandiri, tangguh, dan berdaya saing.