Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/03/2013, 14:52 WIB
|
EditorRusdi Amral

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak empat mahasiswa Indonesia terpilih untuk ikut serta dalam program Hitachi Young Leaders Initiative (HYLI) ke-12 yang akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 1-5 Juli 2013. Mahasiswa Indonesaa ini akan bergabung dengan mahasiswa lain dari Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Jepang dalam forum regional, yang menghadirkan pembicara dari seluruh wilayah ASEAN.

Keempat mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti forum ini adalah Hanifah Ahmad dan Anbar Jayadi, keduanya dari Universitas Indonesia; serta Yosaka Eka Putranta dan Putranegara Riauwindu dari Institut Teknologi Bandung. Mereka terpilih dari sepuluh finalis yang memasuki wawancara seleksi akhir di Jakarta awal Maret lalu.

Dilaksanakan untuk pertama kali oleh Hitachi, Ltd pada tahun 1996, HYLI adalah program kepemimpinan (thought leadership) dan tanggung jawab sosial regional perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi pemimpin-pemimpin masa depan Asia. Program ini menawarkan kesempatan bagi siswa-siswa terbaik di Asia, bukan hanya dari segi akademik, tetapi juga aktif sebagai penggiat sosial untuk membahas berbagai masalah ekonomi, sosial dan infrastruktur di tingkat regional dengan para tokoh regional terkemuka yang berasal dari sektor swasta, pemerintah dan akademisi.

"Selama proses seleksi, kami menemukan banyak mahasiswa Indonesia yang ingin menjadi agen perubahan. Mereka memiliki spektrum pengetahuan yang luas untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, baik di Indonesia dan juga dunia. Kami bangga bahwa HYLI akan dapat menyediakan mereka landasan untuk memanfaatkan bakat mereka dan mewujudkan impian mereka," kata Hiroyuki Yagi, Chief Representative of Hitachi Asia Ltd. Jakarta Branch, Jumat (22/3/2013).

Hitachi Young Leaders Initiative merupakan program kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan membina calon-calon pemimpin Asia yang potensial dengan mengumpulkan mereka untuk membahas isu-isu regional dan membina hubungan dengan pejabat pemerintah yang berpengaruh, pemimpin bisnis terkemuka, akademisi dan perwakilan LSM.

Sejak dimulai di Singapura pada tahun 1996, HYLI telah berhasil menghimpun mahasiswa-mahasiswa terbaik dan terpilih di Asia. Saat ini, tujuh negara peserta HYLI adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Jepang. Program ini menawarkan platform yang unik bagi para peserta untuk memperluas pandangan mereka mengenai isu-isu regional dan global sekaligus mempromosikan nilai-nilai dan informasi lintas-budaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+