KENDAL, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh enggan mendengarkan penolakan terhadap Kurikulum 2013. Sebab, kata dia, penolakan dilakukan bukan oleh pemain inti.
"Perdebatannya bukan pada pemain inti yang bertanggung jawab langsung terhadap adanya kurikulum ini," kata Nuh saat dijumpai di Kantor Bupati Kendal, Jumat (29/3/2013).
Sejauh ini, kata Nuh, penyelenggara maupun pengelola sekolah, baik negeri maupun swasta yang berpengaruh, menerima adanya perubahan kurikulum. Mereka berasal dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Majelis Pendidikan Kristen.
"Mereka ini tidak ada yang menolak. Yang ramai nolak itu yang enggak punya sekolahan dan bukan pengelola sekolahan," ujarnya.
Awalnya Nuh berjanji akan mempertimbangkan betul apabila arus penolakan terhadap kurikulum ini berasal langsung dari NU, Muhammadiyah, atau Majelis Pendidikan Kristen. Namun, saat ini pandangan yang mengemuka justru berasal dari pihak yang tidak berkepentingan langsung.
"Kalau memang yang menolak itu berkepentingan langsung, pasti akan dipertimbangkan betul. Tapi, ramainya pandangan ini tidak signifikan karena bukan yang berkepentingan langsung," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.