DKI Dukung Pembentukan Satgas Putus Sekolah

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana adanya pembentukan Satgas Putus Sekolah ditanggapi baik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Harapannya, keberadaan satgas ini maka angka anak putus sekolah, khususnya di Ibu Kota, akan berkurang.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan bahwa tanpa adanya satgas, Jakarta terus berkomitmen untuk membenahi pendidikan di Jakarta dan terus menekan angka anak putus sekolah. Salah satunya dengan mencanangkan Wajib Belajar 12 tahun pada pertengahan tahun 2012 lalu.

"Wajib belajar sudah dilakukan, itu langkah untuk antisipasi putus sekolah. Lalu Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) juga sudah dilakukan," kata Taufik di Jakarta, Senin (1/4/2013).

Bahkan untuk BOP ini, Jakarta tidak hanya memberikan pada sekolah negeri saja. Sekolah swasta juga mendapat aliran dana BOP ini sejak tahun 2012.

"Swasta juga sudah dapat BOS dan BOP seperti negeri. Perhatian pada sekolah swasta makin besar sekarang dari pemerintah," jelas Taufik.

Selain dua hal tersebut, program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang gencar dipromosikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga menjadi salah satu alat untuk memangkas angka anak putus sekolah di Ibu Kota yang umumnya berasal dari kalangan keluarga miskin.

"Ada KJP juga yang merupakan dukungan terhadap biaya personal bagi yang masih menghadapi masalah biaya personal. Jadi secara faktual, tanpa adanya satgas kami menangani terus masalah anak putus sekolah ini. Bahkan anak-anak yang dikembalikan ke orang tua karena tindakan indisipliner, kami carikan lagi sekolah," tandasnya.