Bedugul, Kompas -
”Masih banyak peluang riset yang harus dikembangkan di kebun raya. Belum lama ini kita kecolongan oleh peneliti asing yang menemukan dan memublikasikan spesies baru dari koleksi kebun raya di Bali,” kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Mustaid Siregar, Kamis (4/4), di Bedugul, Bali.
Berbagai jenis tanaman
Tahun 2011, tanaman itu dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional sebagai temuan varietas baru dengan nama
”Kendala lain seperti kurangnya ahli. Kita belum memiliki ahli mawar,” kata Mustaid.
Mustaid menunjukkan, ada koleksi mawar hijau di Kebun Raya Bali. Namun, sejauh ini belum ada riset taksonominya sehingga informasi ilmiahnya belum banyak diketahui.
Menurut Kepala Kebun Raya Eka Karya Bali I Nyoman Lugrayasa, belum ada periset untuk koleksi tanaman mawar hijau. Ini menjadi tantangan pengembangan riset di setiap kebun raya.
”Kita masih pada tahap mengupayakan kebun raya bertambah dengan kepentingan untuk menyelamatkan tumbuhan yang terancam punah,” katanya.
LIPI menetapkan, 21 kebun raya baru memiliki tema masing- masing. Koleksi tanaman diprioritaskan jenis tanaman yang terancam punah.
Kebun Raya Bukit Sari, Jambi, dengan area 425 hektar fokus pada koleksi tumbuhan dataran rendah Sumatera. Kebun Raya Parepare, Sulawesi Selatan, dengan area 13,5 hektar fokus pada tumbuhan kawasan pesisir Wallacea.