SEOUL, KOMPAS.com — Sekitar 500 orang pelajar Indonesia saat ini sedang menimba ilmu di negeri ginseng, Korea Selatan. Meski tinggal jauh dari tanah air, tetapi rasa kebersamaan dan nasionalisme menggugah mereka untuk secara aktif berpartisipasi dalam Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA) yang merupakan bagian dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) yang berada diberbagai negara.
Pada Juli mendatang, PERPIKA akan mengadakan konferensi yang mengajak seluruh pelajar Indonesia, akademisi, dan praktisi dari berbagai bidang ilmu pengetahuan alam dan sosial. Conference of Indonesian Student Association in Korea (CISAK) yang ke-6 merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan di Korea Selatan.
CISAK tahun ini mengusung tema "Empowering National Pride with Knowledge Collaboration". CISAK 2013 akan diselenggarakan pada tanggal 7 Juli 2013 di Kampus Korea Advance Institute of Science and Technology (KAIST), Daejeon, Korea Selatan.
“Ide 'empowering national pride' terinspirasi dari semakin banyaknya warga negara Indonesia yang mulai kehilangan keoptimisan terhadap masa depan Indonesia”. Ungkap Vina Sari Yosephine, Ketua Panitia CISAK 2013.
Vina, mahasiswi S-2 jurusan teknik industri dan sistem di salah satu universitas terbaik di Korea Selatan, KAIST (Korea Institute of Science & Technology), berharap, melalui konferensi ini kebanggaan bangsa Indonesia semakin kokoh dan mengembuskan kembali harapan bahwa Indonesia dapat menjadi negara yang besar.
Salah satu visi CISAK 2013, yaitu memanggil seluruh pelajar Indonesia yang tersebar seluruh dunia untuk berdiskusi dan berbagi perkembangan riset di bidang keilmuan masing-masing.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan penelitian dan pengembangan pendidikan bangsa Indonesia demi menemukan teknologi efisien yang dapat diterapkan sebagai solusi dan penunjang perkembangan Indonesia.
Selain itu, ajang CISAK membuktikan bahwa Indonesia mampu memberi sumbangan bagi pengetahuan dan perkembangan dunia global.
“Dengan adanya kolaborasi ini, segala usaha dapat lebih efektif serta efisien karena dilihat dari banyak aspek, misalnya bagaimana menggabungkan sistem self-adaptive dari bidang Teknik Komputer dengan Teknologi Smartgrid untuk penghematan energi dari bidang Teknik Energi tanpa menginggalkan sisi ekonomi dan industri.” tambah Vina.
Tahun ini, CISAK bekerja sama dengan Institusi Inkubator Bisnis dari Indonesia, MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia), sehingga hasil makalah-makalah penelitian pada CISAK 2013 memiliki akses langsung ke sektor industri melalui kerja sama dengan MITI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.