Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inkubator Usaha, Kawah Pencetak Wirausaha Baru

Kompas.com - 15/04/2013, 02:45 WIB

Dengan senyum tersungging, Fitri dan Yohana menawari tamu-tamu yang datang untuk melihat stan mereka dan menyodorkan kartu nama. Di kartu nama bertuliskan Plus Enam Dua yang diberikan Yohana tertera jasa yang ditawarkan berupa pembuatan video company, short movie, video dokumenter, klip video, dan pekerjaan multimedia lain.

Di selebaran bertuliskan Maximus Photography tertera melayani prewedding, wedding celebration, foto produk, foto wisuda, pas foto, dan foto studio.

Fitri, Yohana, dan timnya masing-masing baru saja lulus dari ”kawah candradimuka” bernama inkubator usaha yang digelar Solo Techno Park (STP). Yohana dan empat temannya dalam tim Plus Enam Dua mendapat pelatihan multimedia selama tiga bulan, sementara Fitri dan empat teman lainnya dalam tim Maximus Photography mendapat pelatihan fotografi selama enam bulan. Ada pula tim Action Creative yang mendapat pelatihan pengolahan limbah uang kertas.

Biaya pelatihan dan peralatan, seperti kamera, komputer, tripod, dan perlengkapan lain, didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo, termasuk pendampingan selama satu-dua tahun. Sementara untuk pengolahan limbah uang kertas mendapat bantuan dari Bank Indonesia Solo.

”Sudah satu bulan ini kami mulai terjun berwirausaha. Kami sudah dapat satu klien, yakni Desa Wisata Kenep di Sukoharjo yang ingin mempromosikan potensinya,” kata Yohana (18) di sela-sela lokakarya di STP, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4).

Anggota tim lainnya, Stefanus (19), mengatakan, biaya yang mereka patok Rp 4,5 juta untuk pembuatan profil perusahaan, Rp 3,5 juta untuk klip video, dan Rp 1,5 juta untuk video pernikahan. Stefanus adalah lulusan sekolah menengah kejuruan yang membuka jasa reparasi alat elektronik di rumahnya.

Hendra Abditya (24) dari Maximus Photography awalnya bekerja sama dengan rekannya yang lebih dulu terjun sebagai fotografer. Sudah tiga konsumen yang mereka layani. Hendra yang masih kuliah di Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret, Solo, sebelumnya membantu temannya pemilik studio foto.

Direktur Bidang Pelayanan dan Pengembangan STP Gampang Sarwono mengatakan, dimulai tahun 2010, hingga kini program inkubator usaha yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi ini sudah menelurkan 13 kelompok. Anggotanya masing-masing lima hingga enam orang. (EKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com