Dengan senyum tersungging, Fitri dan Yohana menawari tamu-tamu yang datang untuk melihat stan mereka dan menyodorkan kartu nama. Di kartu nama bertuliskan Plus Enam Dua yang diberikan Yohana tertera jasa yang ditawarkan berupa pembuatan video company
Di selebaran bertuliskan
Fitri, Yohana, dan timnya masing-masing baru saja lulus dari ”kawah candradimuka” bernama inkubator usaha yang digelar Solo Techno Park (STP). Yohana dan empat temannya dalam tim Plus Enam Dua mendapat pelatihan multimedia selama tiga bulan, sementara Fitri dan empat teman lainnya dalam tim Maximus Photography mendapat pelatihan fotografi
Biaya pelatihan dan peralatan, seperti kamera, komputer, tripod, dan perlengkapan lain, didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo, termasuk pendampingan selama satu-dua tahun. Sementara untuk pengolahan limbah uang kertas mendapat bantuan dari Bank Indonesia Solo.
”Sudah satu bulan ini kami mulai terjun berwirausaha. Kami sudah dapat satu klien, yakni Desa Wisata Kenep di Sukoharjo yang ingin mempromosikan potensinya,” kata Yohana (18)
Anggota tim lainnya, Stefanus (19), mengatakan, biaya yang mereka patok Rp 4,5 juta untuk pembuatan profil perusahaan, Rp 3,5 juta untuk klip video,
Hendra Abditya (24) dari Maximus Photography awalnya bekerja sama dengan rekannya yang lebih dulu terjun sebagai fotografer. Sudah tiga konsumen yang mereka layani. Hendra yang masih kuliah di Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret, Solo, sebelumnya
Direktur Bidang Pelayanan dan Pengembangan STP Gampang Sarwono mengatakan, dimulai tahun 2010, hingga kini program inkubator usaha