Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaksanaan Ujian Nasional Kacau

Kompas.com - 16/04/2013, 03:37 WIB

Jakarta, Kompas - Pelaksanaan ujian nasional, Senin (15/4), untuk SMA/SMK sederajat sungguh kacau. Selain 11 provinsi belum menerima paket soal, sejumlah daerah kekurangan lembar soal dan lembar jawaban, paket mata pelajaran tertukar, hingga kualitas kertas buruk yang mudah sobek.

Di Padang, Sumatera Barat, misalnya, ujian nasional tidak berlangsung mulus karena sejumlah sekolah kekurangan soal. Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Padang, dua kelas jurusan IPS kekurangan soal Bahasa Indonesia sehingga naskah soal harus difotokopi dengan pengawalan polisi dan panitia.

”Kasus kekurangan soal menimpa 11 SMK dan 1 MA di Padang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Indang Dewata.

Di Batam, Kepulauan Riau, kekurangan soal terjadi di SMA 4, panitia harus memfotokopi. Proses menggandakan soal menyebabkan pelaksanaan ujian nasional untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kemarin ditunda selama satu jam. Soal ujian nasional SMA Yos Sudarso tertinggal di Tanjung Pinang, ibu kota Kepulauan Riau.

Di Merauke, Papua, penyelenggaraan ujian nasional Bahasa Indonesia juga diwarnai kekurangan naskah soal. Di SMA Kolese Pendidikan Guru Merauke, misalnya, kekurangan naskah soal satu amplop atau 20 paket soal. ”Kami terpaksa memfotokopi dahulu sehingga pelaksanaan UN terlambat,” kata Edoardus Maturbongs dari Tim Pengamanan Soal Ujian Nasional SMA/MA/ SMK Universitas Musamus, Merauke.

Di SMA Negeri 3 Merauke ditemukan dua lembar naskah soal Bahasa Inggris terselip di antara lembar naskah soal Bahasa Indonesia. Kepala SMA Negeri 3 Merauke Lukas Lena mengatakan, dua lembar naskah soal Bahasa Inggris itu telah diamankan panitia karena ujian nasional. Bahasa Inggris baru akan diujikan hari Selasa ini.

Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pelaksanaan ujian nasional diwarnai kesalahan paket soal. Di MAN Rengel, peserta baru mengerjakan soal Bahasa dan Sastra Indonesia pada pukul 12.00 karena paket soal yang diterima bukan untuk program agama. ”Akhirnya peserta harus menunggu soal pengganti yang dikirim dari Kantor Kementerian Agama Wilayah Jawa Timur,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum MAN Rengel Ulfah Haati.

Di SMA Luar Biasa Maarif, Kabupaten Lamongan, ujian nasional terlambat diselenggarakan karena soal terlambat datang.

Ujian susulan

Di Sumatera Utara, sebanyak 521 sekolah di 30 kota/kabupaten kekurangan naskah soal UN. Dinas Pendidikan Sumut akan menggelar ujian susulan bagi siswa yang tidak kebagian soal.

Di beberapa sekolah di Kabupaten Deli Serdang seperti SMA Harapan III, SMA Tamora, SMA Yayasan Pendidikan Pamasta, SMA Al Husna, dan SMA Riski Ananda, siswanya pulang karena tidak ada naskah ujian IPS. ”Siswa pulang cepat karena tidak ada soal ujian. Kami tidak tahu kapan bisa ujian,” kata pegawai Bagian Tata Usaha SMA Tamora, Darin.

Ratusan siswa SMA Negeri Lahusa juga pulang sebelum UN. Sebab, naskah UN yang mereka butuhkan tidak ada. ”Di Kecamatan Teluk Dalam, kami memfotokopi belasan kekurangan soal. Untuk Kecamatan Lahusa, terpaksa kami pulangkan karena sama sekali tidak ada naskah soal UN,” kata Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi.

Koordinator Pengawas UN Sumut yang juga Rektor Universitas Negeri Medan Ibnu Hajar Damanik menjelaskan, hal serupa terjadi di semua kota/kabupaten di Sumatera Utara.

Soal belum datang

Beberapa daerah yang mengalami penundaan ujian nasional khawatir ujian nasional tertunda lagi karena naskah soal hingga Senin sore belum datang. Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, misalnya, paket soal yang diterima baru untuk SMK.

”Butuh waktu untuk mendistribusikan ke daerah karena sebagian harus menggunakan jalur laut,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan yang juga Ketua Pelaksana Ujian Nasional Kalsel, Amka.

Di Mataram, Nusa Tenggara Barat, naskah soal juga baru datang sekitar 100 ton dari total 600 ton.

Di Nusa Tenggara Timur, paket soal sudah sampai di bandara, tetapi belum didistribusikan ke sejumlah daerah. Jika hingga Selasa paket soal belum tiba di kota kabupaten, pelaksanaan UN pada Kamis (18/4), terutama bagi sekolah-sekolah di pedesaan, bisa tertunda lagi.

Naskah UN untuk seluruh Nusa Tenggara Timur yang dikemas dalam 431 koli baru tiba di Bandara Tambolaka untuk didistribusikan ke Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.

Naskah yang tiba di Bandara El Tari, Kupang, untuk didistribusikan ke Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Sabu Raijua, dan Rote Ndao.

Lainnya, Bandara Komodo di Labuan Bajo untuk Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, dan Nagekeo. Terakhir Bandara Frans Seda di Maumere untuk Kabupaten Sikka, Ende, Flores Timur, dan Lembata.

”Kami masih butuh waktu beberapa hari untuk mendistribusikan ke berbagai sekolah sebelum ujian dilaksanakan Kamis,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Manggarai Rafael Ogur di Ruteng.

Pesawat TNI dikerahkan

Di Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menjamin ujian nasional bagi 11 provinsi bisa dilaksanakan hari Kamis (18/4). Berbagai upaya kini sedang dilakukan untuk mendistribusikan soal ke beberapa daerah, termasuk dengan menggunakan pesawat milik TNI.

Secara terpisah, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, TNI mengerahkan 4 Hercules, 1 Boeing, dan 1 Fokker untuk membantu mendistribusikan soal ke sejumlah daerah.

Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kemdikbud Amin Priatna menjelaskan, kemampuan terbang Hercules hanya 12 jam. ”Tidak bisa bolak-balik, padahal belum seluruh soal selesai dikemas,” ujarnya.(RAZ/RIZ/ANS/APO/WER/RWN/EKI/LUK/ELN/INK/SEM/MHF/UTI/EGI/ACI/RUL/BAY/HAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com