Cara Efektif Genjot Kemampuan Bahasa Inggris

Kompas.com - 17/04/2013, 17:12 WIB

KOMPAS.com - Anda termasuk yang membuang-buang kesempatan untuk mendaftarkan diri melanjutkan studi ke luar negeri atau promosi karier karena kemampuan bahasa asing yang terbatas? Mulailah benar-benar berubah!

Jika telah menetapkan cita-cita untuk melanjutkan studi ke luar negeri baik dengan beasiswa atau biaya sendiri, jangan berhenti hanya karena kemampuan bahasa yang minim. Pasalnya, Anda hanya tinggal belajar.

Selama ada niat, ada disiplin, dan ada doa, Anda bisa mewujudkannya. Tulisan Muhammad Janra ini bisa membantu Anda menemukan semangat dan langkah-langkah praktis meningkatkan kemampuan berbahasa asing Anda, terutama bahasa Inggris.

Melalui Indonesia Mengglobal, calon doktor bidang ekologi dan biologi evolusioner di Universitas Kansas ini juga belajar bahasa Inggris dari langkah-langkah kecil dan dia membuktikannya.

Masih ingin membuang waktu lebih lama?


"Improve English, Trump Your Language Proficiency Test"

Untuk melengkapi berbagai hal yang sudah dibahas di dalam website ini, saya mencoba menuliskan sebuah faktor penting dan sederhana yang mungkin dapat ikut membantu pembaca untuk menggapai cita-cita mulia untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri, yaitu dengan memperlancar bahasa Inggris.

Sebagaimana jamaknya kita ketahui, bahasa Inggris merupakan lingua franca pergaulan manusia di dunia, di samping beberapa bahasa lainnya yang juga ramai penuturnya, seperti Spanyol, Perancis, Rusia, China dan Arab. Tapi sesuai dengan ketetapan yang sudah disepakati bersama, Bahasa Inggris adalah yang nomor wahidnya di antara bahasa-bahasa persatuan di dunia tersebut. Tentunya, tidak heran kalau dalam aplikasi sekolah ke luar negeri, terutamanya ke USA, kemampuan berbahasa Inggris yang baik menjadi salah satu faktor penentu lulus atau tidaknya kita.

Mudah-mudahan tulisan singkat ini bisa memberikan sedikit banyaknya gambaran bagaimana kita bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, tentunya disesuaikan dengan pengalaman dari penulis sendiri.

Dua tolak ukur kemampuan berbahasa Inggris seseorang diwujudkan dalam bentuk nilai (score) dari sistem penilaian yang dinamakan dengan Test of English as a Foreign Language (TOEFL) dan International English Language Testing System (IELTS). Dulunya TOEFL lebih berorientasi untuk menilai kemampuan bahasa Inggris orang-orang yang akan melakukan aplikasi sekolah ke USA, sedangkan IELTS berkiblat kepada negara Inggris, negara-negara persemakmuran Britania Raya dan sebagian negara-negara Eropa.

Sekarang, batasan geografis penggunaan nilai kedua sistem tersebut sudah tidak berlaku lagi, karena sebagian besar universitas di USA sudah bisa menerima sistem penilaian yang berlaku di IELTS. Demikian juga dengan TOEFL, telah diterima di negara-negara yang dahulunya IELTS oriented. Tentang ini mungkin akan kita bahas lebih lanjut nantinya.

Nah, tentunya pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai bagian tes kemampuan berbahasa Inggris tersebut. Di sini saya ingin kita mengenyahkan pendapat bahwa “hanya orang Inggris yang bisa berbahasa Inggris”.

Semua orang, asal punya kemauan dan keinginan untuk berusaha, pasti akan bisa paling tidak ngomong cap-cus dalam bahasa Inggris. Kita sesuaikan saja tips-nya dengan elemen umum yang diujikan dalam kedua tes yang disinggung di atas.

1. Reading
Membaca mungkin adalah sebuah hobi yang menyenangkan bagi seseorang, pun bisa menjadi hal yang sangat membosankan bagi yang lain. Cuma, kalau anda termasuk kepada golongan kedua, yang mudah bosan dalam membaca, anda harus mempertimbangkan untuk mengubah kebiasaan ini, karena jika memang berminat untuk sekolah ke luar negeri, dimanapun itu, membaca akan menjadi kewajiban utama anda. Di samping memang menjadi kewajiban yang diterapkan oleh dosen pengajarnya, dari membaca tersebut berbagai informasi dapat diserap dan tentunya akan bisa memperkaya pengetahuan kita.

Untuk meningkatkan kemampuan baca, sekaligus tentunya Listening—karena khusus untuk reading dalam bahasa Inggris, sebaiknya disertai dengan mendengarkan apa yang kita baca—mulailah dengan menggunakan bahan-bahan bacaan yang ringan. Kalau saya dahulunya paling suka dengan komik-komik dan buku cerita berbahasa Inggris, karena biasanya bahasa dan kata-kata yang dipakai adalah yang sederhana dan mudah dipahami.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

    Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

    Edu
    Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

    Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

    Edu
    Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

    Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

    Edu
    Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

    Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

    Edu
    PPM Manajemen Dukung 'The Asian Banker Summit 2025' untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

    PPM Manajemen Dukung "The Asian Banker Summit 2025" untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

    Edu
    Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

    Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

    Edu
    Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

    Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

    Edu
    Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

    Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

    Edu
    Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

    Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

    Edu
    Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

    Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

    Edu
    Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

    Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

    Edu
    Menteri P2MI Apresiasi Program Binawan Eropa, Perluas Akses Kerja Perawat ke Luar Negeri

    Menteri P2MI Apresiasi Program Binawan Eropa, Perluas Akses Kerja Perawat ke Luar Negeri

    Edukasi
    Lembaga Bimbel Diduga Terlibat Kecurangan UTBK, Janjikan 100 Persen Lulus

    Lembaga Bimbel Diduga Terlibat Kecurangan UTBK, Janjikan 100 Persen Lulus

    Edu
    Cara Kerja di Kapal Pesiar 2025 bagi Fresh Graduate, Gaji Rp 12 Juta

    Cara Kerja di Kapal Pesiar 2025 bagi Fresh Graduate, Gaji Rp 12 Juta

    Edu
    UIN Sunan Ampel Buka Jurusan Kedokteran Baru 2025, Tanpa Uang Pangkal

    UIN Sunan Ampel Buka Jurusan Kedokteran Baru 2025, Tanpa Uang Pangkal

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau