Berdasarkan prosedur operasional standar UN SMA sederajat 2013, pemindaian dilakukan di perguruan tinggi negeri yang ditunjuk. Hasil lembar jawaban ujian nasional (LJUN) siswa di sekolah langsung dikirim ke
”Ketika LJUN dipindai, kertas mudah mengerut dan tidak lancar. Ini akan membuat proses pemindaian memakan waktu lebih lama,” kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab yang dihubungi dari Jakarta, Rabu (17/4). Pemindaian LJUN untuk SMA sederajat di DI Yogyakarta sudah dilakukan di Kampus UNY.
Selain masalah kertas, kendala lain adalah LJUN yang tidak terbaca kode naskah soal. ”Kami berusaha mengatasi setiap kendala. Jangan sampai masalah teknis pemindaian merugikan siswa,” kata Rochmat.
Uyu Wahyudin, Ketua Pelaksanaan dan Pengawasan UN Jawa Barat dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), menyatakan, pemindaian LJUN belum dilakukan karena masih proses memverifikasi data dari 26 kabupaten/kota di Jawa Barat. Beberapa hari lalu, pegawai Pusat Penilaian Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menguji coba pemindaian LJUN di mesin pemindai di UPI.
”Ada masalah. Pemindaian tak selancar dibandingkan proses
Di Kalimantan Barat, Thamrin Usman, Rektor Universitas Tanjungpura, mengatakan, jika pemindaian bermasalah, petugas siap memastikan kerja siswa tetap dinilai sesuai aslinya. ”Kami belum mulai memindai, tetapi kami siap mengatasinya,” kata dia.
Menurut Rochmat, terkait masalah pemindaian, pihaknya sudah dibantu panitia UN di Kemdikbud, yakni program image scanner.
Terkait lembar jawaban di beberapa daerah pada lembar fotokopian atau rusak karena kertas LJUN yang mudah sobek, kata Teuku Ramli, anggota Badan Standar Nasional Pendidikan, siswa tak perlu khawatir. LJUN siswa akan dipindai secara khusus oleh tim khusus. ”Pemindaian khusus tim universitas untuk mendapat hasil sesuai aslinya. Yang terpenting, jangan sampai merugikan siswa peserta UN,” kata Teuku.
Hal serupa ditegaskan Uyu. Petugas pemindai siap memindahkan jawaban siswa di LJUN standar sehingga bisa dibaca