Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamendikbud: Gunung Padang Mendunia

Kompas.com - 20/04/2013, 00:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com—Situs Gunung Padang, di Cianjur, Jawa Barat, dinilai sudah mendunia sehingga akan dibawa dalam Forum Budaya Dunia 2013 (WCF) yang digelar oleh UNESCO pada November tahun ini, kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti.

"Temuan terbaru di Gunung Padang sudah mendunia," demikian Wiendu Nuryanti saat bertemu dengan tim peneliti mandiri Gunung Padang di Jakarta, Rabu.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, yang juga merupakan inisiator dari tim tersebut.

Dalam pertemuan ini, tim peneliti mandiri Gunung Padang diwakili oleh Budiarto Ontowirjo (peneliti di BPPT) dan Lily Tjahjandari (peneliti UI).

Menurut Wiendu, temuan di Gunung Padang sudah menjadi wacana internasional, hal tersebut diungkapkan oleh Dubes Peru untuk Indonesia pada saat pertemuan Presiden SBY dan para duta besar negara sahabat di Cipanas, 11 April 2011.

"Dalam kesempatan itu, Dubes Peru menawarkan kolaborasi riset antara Pemerintah Peru dan Pemerintah Indonesia, berkenaan dengan situs Gunung Padang di Indonesia dan situs Manchu Picchu di Peru," ungkap Wiendu.

Menurut Wiendu, kedua negara dapat diuntungkan dengan melakukan kolaborasi seperti ini, para ahli dapat bekerja sama dalam mempelajari keunikan dua situs tersebut

"Ini program antarnegara, kedua situs bisa jadi `sister sites,` dan tentunya akan memudahkan untuk mendaftarkan situs Gunung Padang sebagai salah satu Warisan Dunia di UNESCO, juga sebagai salah satu Keajaiban Dunia," katanya.

Andi Arief mengungkapkan bahwa Peru bukan negara pertama yang memberi ucapan selamat dan menawarkan riset bersama.

Terkait tawaran dari Dubes Peru, menurut Andi ini adalah hal positif, tetapi untuk sementara tim terpadu fokus pada penuntasan pembuktian tampak luar Gunung Padang.

"Hingga akhirnya nanti jika dirasa sudah lengkap, maka riset ini akan diberikan pada negara. Terserah negara nanti apakah menerima tawaran join riset tersebut." demikian Andi Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com