Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Soal Bahasa Indonesia yang Tiba di Kolaka

Kompas.com - 21/04/2013, 18:39 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Hingga Minggu (21/4/2013), baru naskah soal Ujian Nasional untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yang tiba di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Puluhan guru dari berbagai SMP di Kolaka mendatangi Polres Kolaka untuk mengambil soal yang sudah tiba. Namun mereka kecewa karena belum semua soal tiba.

"Kami kecewa, Pak. Yang kami harapkan hari ini kan bisa ada semua itu soal, agar kita tidak kerja dua kali lagi," kata seorang guru SMP yang meminta namanya tidak disebutkan.

"Ini yang datang baru Bahasa Indonesia. Katanya disuruh menunggu," lanjut dia.

Seorang petugas dari Dinas Pendidikan Kolaka, Andi Panguriseng, membenarkan bahwa baru soal Bahasa Indonesia yang tiba. Sebab, kata dia, UN hari pertama untuk SMP adalah Bahasa Indonesia.

"Kami diberitahu oleh provinsi kalau yang tiba baru ini dan sisanya akan menyusul. Katanya sih masih disortir," kata dia.

Andi Panguriseng menambahkan, bila dalam proses nanti ada kekurangan soal, pihak Dinas Pendidikan memperbolehkan sekolah masing-masing untuk menggandakan soal ujian tersebut.

"Antisipasinya tetap sama seperti saat ujian SMA. Kalau kurang soal ujian bisa digandakan, tapi harus ada polisi yang awasi. Dan dicatat berapa soal yang digandakan," dia menerangkan.

Hingga sore ini, sejumlah sekolah sudah membawa soal ujian tersebut ke kecamatan masing-masing. Namun tak sedikit pula masih bertahan di Polres Kolaka untuk menunggu sisa soal yang katanya akan dikirim sore ini.

Belum lengkapnya logistik UN tingkat SMP ini menimbulkan kekhawatiran pelaksanaan UN ini bakal mengalami masalah seperti pada tingkat SMA. Pengamat pendidikan Kolaka, Hasrul Kolumba, khawatir keterlambatan suplai soal bisa dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Informasi yang saya dengar soal ujian itu sudah ada di Dinas (Pendidikan) Provinsi di Kendari, tapi kok belum dikirim secara serentak di Kolaka. Kita tidak menuduh siapa-siapa. Saya hanya berbicara masalah antisipasi kebocoran soal. Kalau ada keterlambatan begini kan bisa saja memicu hal itu," kata Hasrul, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com