BOJONEGORO, KOMPAS.com - Tim Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Minggu, menggelar bakti sosial pengobatan massal bagi warga korban banjir luapan Bengawan Solo di Desa Mulyorejo, Kecamatan Balen, Bojonegoro, Jatim.
"Tujuan pengobatan massal ini sebagai usaha meringankan warga yang terdampak banjir," kata Wakil Rektor I Unair Prof Dr Achmad Asyhari, dalam sambutannya di lokasi pengobatan massal di Bojonegoro, Minggu (21/4/2013).
Ia mengharapkan kedatangan tim dalam pengobatan massal juga bisa memberi semangat bagi warga korban banjir agar bisa sehat dan bekerja kembali dengan normal. "Kami juga berharap yang dikerjakan dokter dan para mahasiswa fakultas kedokteran bisa menjadi amal jariyah," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unair Dr Djoko Agus Purwanto menjelaskan pengobatan massal di Desa Mulyorejo itu akan berlangsung selama sehari.
Ia menyebutkan pengobatan massal ini ditangani 21 dokter umum, empat dokter spesialis yaitu spesialis anak-anak, penyakit kulit dan kelamin, penyakit dalam dan penyakit jiwa.
Selain itu, juga melibatkan 50 mahasiswa dari berbagai fakultas, di antaranya fakultas kedokteran maupun farmasi. "Target kami mampu memberikan pengobatan kepada sekitar 400 warga. Mengenai obat-obatan yang kami bawa dalam pengobatan ini lebih dari cukup," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Asisten bidang Pemerintahan Pemkab Bojonegoro Kusnandaka Tjatur meminta warga korban banjir di desa setempat tetap waspada, sebab saat ini ketinggian air Bengawan Solo masuk siaga I, tapi masih belum terlalu membahayakan.
"Kami minta warga tetap waspada dalam menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo. Yang jelas kalau banjir semakin tinggi masuk siaga III dari kabupaten akan memberikan informasi bahaya banjir kepada warga," tuturnya.
Ia juga meminta warga tidak putus asa, akan tetapi tetap berusaha dengan berbagai usaha agar bisa tetap menjalankan hidup dengan wajar.
"Desa Mulyorejo yang berada di tepian Bengawan Solo ini yang paling awal dilanda banjir luapan Bengawan Solo. Tapi warga sudah menerapkan sistem siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) hasil pelatihan Palang Merah Norwegia dan Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro," jelas Camat Balen Amir Syahid.
Acara pengobatan massal itu juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Dr Hariyono, Kapolsek Balen AKP Susilo TP, juga berbagai pihak lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.