Peserta UN Menyatu dengan Pengungsi Banjir Baleendah

BANDUNG, KOMPAS.com — Siswa SMP yang menjadi pengungsi banjir di Kabupaten Bandung terpaksa menjalani ujian nasional (UN) hari pertama, Senin (22/4/2013), dengan tidak menggunakan seragam sekolah. Mereka pun hanya menggunakan sandal jepit karena rumah orangtuanya terendam banjir serta menyatu dengan para pengungsi.

"Mau gimana lagi atuh, terpaksa saya sama teman-teman yang lainnya semua melaksanakan UN dengan kondisi seadanya saja. Tapi, insya Allah saya tetap semangat dan fokus dalam mengerjakan soal UN walaupun dengan kondisi seperti ini," kata salah seorang siswi SMP Bina Negara Baleendah, Kartika (14), Senin.

Kartika dan puluhan siswa lainnya di SMP Bina Negara Baleendah terpaksa melaksanakan UN tingkat SMP menyatu dengan 200 keluarga yang mengungsi akibat banjir di delapan ruang kelas. Sekolah itu dijadikan sebagai lokasi pengungsian

Tak hanya itu, jalan masuk peserta dan pengawas UN menuju sekolah pun terhambat akibat banjir yang masih menggenang di sejumlah titik yang ada di wilayah Kabupaten Bandung.

Kepala Sekolah SMP Bina Negara Baleendah Ade Rusmana mengatakan, selama waktu pelaksanaan UN berlangsung, pihaknya telah mengimbau kepada para pengungsi agar tidak berada di dalam sekolah.

"Sebelumnya, kami sudah meminta kepada para pengungsi agar tidak berada di dalam sekolah saat ujian berlangsung. Dikhawatirkan konsentrasi para peserta UN terganggu," ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung, diketahui bahwa jumlah sekolah di Kabupaten Bandung yang akan melaksanaan UN sebanyak 290 sekolah.

Sumber: Antara