Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bukan tentang Seberapa Hebatnya Aku

Kompas.com - 23/04/2013, 18:59 WIB

Kini, 5 wali kelas telah ditetapkan untuk 5 rombongan belajar. Jadi, secara de facto tidak ada kekurangan guru seperti tahun ajaran lalu. Dalam hal pelaksanaan pun hampir semua guru datang tepat waktu dan penuh waktu. Jadi aku sebagai “guru bantu” tidak perlu lagi memegang 5 rombel sekaligus seperti zaman Dimas dulu.

Biasanya setiap pukul 7.30 memang aku satu-satunya guru yang sudah hadir di sekolah kelas jauh ini. Kalau sudah begitu, aku akan mengondisikan agar kelima rombongan belajar yang ada—kelas 1 hingga kelas 5—untuk berkegiatan bersama, misalnya bernyanyi atau bermain bersama, atau menulis surat untuk sahabat pena. Hal ini akan berlangsung hingga guru lainnya datang, sekitar pukul 8 atau 8.15. Namun akhir-akhir ini tidak lagi. Sebut saja sejak semester 2 ini dimulai, aku tidak lagi sempat menyapa seluruh rombel dengan “nyanyian pagi” seperti sebelumnya karena guru kelasnya juga sudah hadir dan memulai pelajaran pukul 7.30 teng. Kalau aku masih juga ngotot, wah, artinya aku melangkahi kewenangan guru lain.

Dan aku menganggap ini kemajuan. Tentu saja kemajuan. Kemajuan, meskipun aku tidak sempat mengukur kemampuanku sendiri dalam memegang 5 rombongan belajar sekaligus.

Namun menjadi PM bukanlah berarti unjuk kebolehan “berapa banyak rombel yang bisa dipegang oleh seorang PM” atau “seberapa bobroknya sekolah penempatan PM” atau “seberapa menantangnya kondisi geografis dan sosiologis di daerah penempatan PM”. Bukan, ini bukan tentang seberapa “hebat” dan “berat” usaha PM yang ditugaskan di sana. Bukan mengenai prestasi yang dilakukan oleh seorang PM di daerah penempatannya. Bukan juga mengenai seberapa banyak perubahan yang disebabkan oleh seorang PM. Aku pribadi merasa perubahan yang terjadi bukanlah karena aku, namun aku merasa bangga bisa hadir di sini dan menyaksikan ketika perubahan itu terjadi.

Setiap PM yang ditugaskan di daerahnya, apalagi yang menggantikan PM lain, bukan bekerja sebagai pribadi independen. Ia bekerja sebagai bagian dari tim, dari sebuah proyek yang lebih besar dari dirinya sendiri.

Karena, sekali lagi, ini bukan tentang PM. Ini bukan tentang “aku”.


[1]Menyadap karet

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com