Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2013, 12:47 WIB
EditorCaroline Damanik

KOMPAS.com Penelitian terbaru mengungkapkan, anak-anak yang memiliki orangtua terlalu mengekang lebih mungkin menjadi korban intimidasi fisik dan psikis atau bullying dari teman-temannya.

Sebuah tinjauan dari 70 penelitian yang mengamati 200,000 anak mengungkapkan, orangtua yang terlalu "melindungi" anak-anaknya dari pengalaman yang tidak menyenangkan akan membuat mereka lebih rentan dari praktek bullying. Namun, hasil penelitian itu menunjukkan pula, anak-anak yang memiliki orangtua yang keras merupakan anak-anak paling mungkin mengalami perlakuan bullying.

Professor Dieter Wolke mengatakan, semua orang menganggap perilaku bullying acap terjadi di sekolah, tetapi hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa intimidasi benar-benar dimulai dari rumah. Profesor psikologi di Universitas Warwick ini mengatakan, anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang bersikap keras paling mungkin menjadi mangsa para pelaku intimidasi.

Namun, dia mengaku agak terkejut ketika menemukan bahwa anak-anak dengan orangtua yang terlalu mengekang juga meningkatkan risiko terkena intimidasi teman-temannya.

Kompromi dengan konflik

Lebih lanjut, Dieter Wolke mengatakan, "Meskipun keterlibatan orangtua, dukungan, dan pengawasan yang tinggi akan mengurangi kemungkinan anak-anak terlibat dalam bullying, jika itu dilakukan secara berlebihan (overprotection), akan membuat anak-anak itu meningkat risikonya untuk menjadi korban."

"Anak-anak membutuhkan dukungan, tetapi beberapa orangtua mencoba untuk melindunginya dari semua pengalaman yang tidak menyenangkan. Dalam prosesnya, mereka mencegah anak-anaknya untuk belajar berurusan dengan para pelaku sehingga membuat mereka menjadi lebih rentan."

Dia menambahkan, "Seandainya anak-anak mampu menghadapi persoalan yang sulit, mereka menjadi tahu bagaimana menangani konflik. Jika orangtua selalu mengambil alih konflik yang dialami anak-anaknya, anak-anak itu tidak memiliki strategi mengatasinya dan lebih mungkin dia menjadi target bullying."

Dieter Wolke kemudian mengatakan, "Pengasuhan orangtua dengan aturan yang jelas tentang sikap berperilaku serta pemberian dukungan dan hubungan yang hangat merupakan pendekatan paling mungkin untuk mencegah jatuhnya korban."

Seperti dikutip dari jurnal Child Abuse and Neglect, Wolke melanjutkan, "Para orangtua sebaiknya membiasakan agar anak-anaknya belajar untuk mampu menyelesaikan sendiri konfliknya dengan teman-temannya ketimbang ikut campur tangan secara mendalam."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+