Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2013, 17:14 WIB
EditorBenny N Joewono

MUKOMUKO, KOMPAS.com - Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pihak sekolah dasar tidak menghambat siswa mengikuti ujian nasional di daerah itu, hanya gara-gara orang tua siswa tidak sanggup membayar biaya les dan kenang-kenangan yang diminta oleh sekolah.

"Tidak ada biaya untuk menjadi peserta ujian nasional, semuanya gratis, kalau biaya diluar itu kesepakatan saja antara sekolah dan wali murid," kata Ketua Ujian Nasional (UN) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Apani, di Mukomuko, Kamis (2/5/2013).

Apani yang juga Kabid Pendidikan Sekolah Dasar instansi itu menyampaikan hal itu menjawab keluhan dari salah seorang wali murid di SD 06 setempat yang merasa keberatan membayar uang Rp 180.000, agar anaknya bisa ikut UN dan uang kenang-kenangan sebesar Rp 150.000.

Terkait dengan persoalan itu, Apani menjelaskan, pihaknya telah berkordinasi dengan Kepsek SDN 6 setempat, dan biaya yang dibebankan kepada masing masing siswa itu bukan kehendak sekolah.

"Biaya biaya itu telah dibahas dalam rapat di sekolah dan disepakati semua wali murid yang hadir, meskipun saat itu ada salah satu wali murid yang tidak datang, tetapi diwakilkan dengan saudaranya," katanya.

Ia menerangkan, biaya yang dibebankan kepada masing masing siswa sebesar Rp 180.000 itu bukan persyaratan siswa bisa ikut UN tetapi biaya selama siswa tersebut mengikuti les di luar sekolah itu.

Selain itu, kata dia, biaya kenang-kenangan sebesar Rp 150.000 per siswa tersebut disepakati oleh semua wali murid guna membantu sekolah memperbaiki saluran siring yang tidak lancar di sekolah itu. "Semua biaya itu sudah disepakati dan tidak ada sekolah yang membuat keputusan sendiri," tambahnya.

Kendati demikian, ia menyarankan, agar sekolah tidak memaksakan biaya tersebut harus dibayar oleh siswa. Karena, ia berharap, tidak ada siswa SD sederajat di daerah itu yang tidak bisa ikut UN tahun ini.

Sementara itu, ia menyebutkan, sebanyak 3.520 orang siswa SD/MIN/MIS di daerah itu yang masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT). Dan semua siswa itu siap mengikuti ujian nasional yang akan dilaksanakan di daerah itu, 7 - 9 Mei 2013.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+