Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Mahasiswa Tuntut Nuh Mundur

Kompas.com - 03/05/2013, 03:29 WIB
Editor

MAKASSAR, KOMPAS - Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Kamis (2/5), diwarnai aksi unjuk rasa sejumlah pelajar, mahasiswa, dan kalangan guru di sejumlah daerah. Selain menuntut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mundur karena sumber kekacauan ujian nasional, mereka juga menyoal tunjangan dan sertifikasi guru, kurikulum tahun 2013, serta UN.

Di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ditandai bentrokan mahasiswa dan polisi. Bentrokan berawal saat mahasiswa memaksa masuk kantor gubernur untuk menyampaikan tuntutan di antaranya

Nuh mundur. Namun, mereka dihadang polisi dan satuan polisi pamong praja sehingga terjadi saling lempar batu, bom molotov, serta tembakan gas air mata.

Di Balikpapan, Kalimantan Timur, sekitar 50 mahasiswa yang menggelar unjuk rasa juga mendesak Nuh dicopot dan UN dievaluasi. Polisi menutup jalan agar lalu lintas tak terganggu. ”Karut-marut UN tahun ini siswa jadi korban,” kata Yosi Bill Graham, koordinator aksi.

Adapun puluhan pelajar Ikatan Pelajar Muhammadiyah Banyumas, Jawa Tengah, juga menuntut Nuh diganti dan dihapusnya UN. Mereka berjalan kaki menuju pendapa Kabupaten Banyumas. Koordinator Komunitas Pendidikan Jawa Barat Dwi Subawanto, dalam aksinya, mengkritisi tak utuhnya pembayaran sertifikasi guru.

Akibat aksi mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jateng, yang berlebihan, ruang rektorat tak bisa dipakai. Sebab, mahasiswa yang kecewa kepada rektor melempar petasan asap ke gedung rektorat.

Di tengah peringatan Hardiknas, Direktur Corporate Human Resource Kompas Gramedia Sigit Suryanto menyerahkan bantuan buku untuk perpustakaan 70 SMK di Jateng.(RIZ/PRA/UTI/JON/ENG/RWN/GRE/CHE/ACI)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+