Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Kelas SMA di Cianjur Rusak

Kompas.com - 03/05/2013, 18:32 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan (Disdik) Cianjur, Jabar, mencatat 100 ruang kelas milik SMA yang tersebar di kabupaten itu, dalam kondisi rusak dengan berbagai kategori.

"Tingkat kerusakannya dikategorikan termasuk ringan, sedang, dan berat. Hingga saat ini, kami terus melakukan pendataan dan menerima masukan," kata Kepala Bidang SMA/SMK Disdik Cianjur, Badawi, Jumat (3/5/2013).

Dia menyebutkan, kerusakan ruangan kelas itu rata-rata terjadi di sekolah-sekolah dengan kondisi bangunan yang berusia tua. Berdasarkan hasil pendataan, kerusakan paling banyak terjadi di SMA yang terelatak di wilayah Cianjur selatan.

"Setiap tahun pemerintah terus berupaya melakukan upaya perbaikan ruangan kelas rusak itu. Tahun ini sekitar 100 unit ruang kelas direncanakan akan segera diperbaiki secara bertahap," katanya.

Dia menambahkan, dana untuk perbaikan ruang kelas yang rusak itu masih mengandalkan bantuan pemerintah pusat melalui APBN. Adapun jumlah SMA negeri dan swasta di Cianjur, yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan tercatat lebih kurang 20 unit. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah tahun ini akan ada penambahan atau tidak.

"Penambahan sekolah setingkat SMA itu urusannya kebijakan dari pemerintah pusat. Kami tak mengetahui, apakah nanti bakal ada penambahan atau tidak," ujar Badawi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Cianjur, Saep Lukman, mengatakan, kondisi infrastruktur pendidikan di Cianjur masih jauh dari ideal. Tidak hanya kondisi ruang kelas SMA, kondisi ruang kelas di semua tingkatan sekolah mulai dari SD hingga SMA pun banyak yang rusak.

"Sekolah di Cianjur belum mencapai kondisi ideal dengan mempunyai satu SMA satu kecamatan. Ini berdampak pada akses pelayanan pendidikan masyarakat, apalagi di wilayah selatan yang kondisinya masih banyak yang terpencil," katanya.

Selama ini, tambah dia, arah pembangunan pendidikan di Cianjur, masih sebatas mengalokasikan anggaran dengan program yang sama setiap tahun, tanpa dievaluasi seberapa tingkat kefektifitasannya.

"Harapan kami, ke depan ada pemerataan pembangunan pendidikan di berbagai wilayah, tanpa pandang bulu di utara atau di selatan," ucap Saep Lukman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com