MAJALENGKA, KOMPAS
Adapun 25 siswa kelas VI yang akan menghadapi ujian nasional (UN) pada Senin besok, diungsikan ke SDN Cimuncang 1.
Tindakan itu diambil menyusul tidak bisa difungsikannya SDN Cimuncang II akibat pergerakan tanah yang terjadi sejak 15 April lalu.
Hingga Sabtu (4/5), retakan bangunan sekolah makin parah. Sembilan bangunan di sekolah itu retak-retak. Begitu juga dengan tanah di halaman sekolah yang merekah dan ambles. Rekahan tanah itu selebar 2 meter, dan tanah ambles sekitar 0,5 meter.
Kepala SDN Cimuncang II E Dedih Sutarman mengatakan, selama tiga pekan masa pengungsian, siswa disebar ke Kecamatan Malausma dan Kecamatan Talaga. Kendati demikian, siswa sebagian besar masih berada di wilayah Malausma.
”Siswa antara lain diungsikan ke SDN Ciranca 1-3, Cimuncang 3-4, Lebakwangi 1-3, Warasari 1, Jagamulya 1, Lampuyang 1, dan ada juga yang dibawa orangtuanya ke Jatiwangi,” ungkapnya.
Untuk mendampingi siswa-siswa tersebut, sembilan guru yang bertugas di SDN Cimuncang 2 bergantian keliling ke 11 sekolah tempat siswa mereka diungsikan. Khusus untuk menghadapi UN, siswa dititipkan ke SDN Cimuncang 1.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah Dinas Pendidikan Kecamatan Malausma Nono Darsono mengatakan, pihaknya sudah mendata setiap siswa yang menjadi korban pergerakan tanah. Siswa-siswa itu diberikan bantuan Rp 50.000 per orang. (REK)