Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UN Tertunda di Talaud

Kompas.com - 07/05/2013, 03:52 WIB

Manado, Kompas - Penundaan ujian nasional terjadi di tingkat SD, lagi-lagi karena distribusi soal. Keterlambatan terjadi di sejumlah wilayah di pulau-pulau perbatasan di Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara. Di wilayah itu pelaksanaan ujian nasional ditunda hingga Rabu (8/5).

Keterlambatan naskah UN SD terjadi di Pulau Kakorotan dan Karatung. Adapun UN di Pulau Marore, Kabupaten Sangihe, lancar diikuti 18 siswa SD dari sejumlah pulau.

Camat Miangas Steven Maarisip, dihubungi dari Manado, Senin (6/5), mengungkapkan, naskah UN untuk sejumlah pulau di gugusan Pulau Nanusa, termasuk Pulau Miangas, baru dikirim Senin malam dengan kapal perintis Maliku Nusa.

”Jadwal kedatangan kapal perintis ke Miangas Selasa siang, kemungkinan UN dapat dilaksanakan Rabu,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Utara Star Wowor menyatakan keheranannya atas keterlambatan UN di Miangas. ”Hari Sabtu, saya menerima laporan naskah UN dikirim ke pulau-pulau,” katanya.

Menurut Maarisip, naskah UN untuk Pulau Miangas sudah di Kota Melonguane, ibu kota Talaud, sejak Sabtu. Namun, karena ketiadaan transportasi, pengiriman naskah menunggu jadwal berlayar kapal perintis.

Soal tak lengkap

Di Lembata, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan ada soal tak lengkap di SD Inpres Tanaterekat Desa Lamatuka, Lebatukan. Tiga soal dari 50 soal Bahasa Indonesia tak terbaca.

”Belum ada sekolah lain yang lapor,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Lebatukan Kletus B Lasar.

Sementara itu, di Kota Kupang, ditemukan tiga soal Bahasa Indonesia yang tidak dilengkapi jawaban. Ketiga soal itu merupakan cerita drama, di mana peserta UN diminta menjawab pertanyaan dari cerita itu.

”Tak ada jawaban pilihan yang disediakan. Mungkin kesalahan cetak atau memang sengaja tidak disiapkan jawaban pilihan. Tidak ada petunjuk sama sekali,” kata Kepala SDN Fatufeto, Kota Kupang, Yohana Rihi.

Di Banjarnegara, Jawa Tengah, 61 siswa SD Kepakisan 1 dan Sumberejo 1, Kecamatan Batur, mengikuti UN di tengah pengungsian pascagempa di Dataran Tinggi Dieng. Ujian digelar di sekolah masing-masing yang sebagian bangunannya rusak.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara Muhdi mengatakan, UN di dua sekolah rusak itu lancar. ”Kami sudah melarang murid ujian di tenda darurat dan harus menggunakan kelas yang tidak rusak akibat gempa,” katanya.

Secara nasional, UN SD kali ini jauh lebih baik dibandingkan dengan UN SMA, yang di belasan provinsi ditunda karena masalah distribusi soal. Di Ende, Pulau Flores, NTT, misalnya, dari ribuan peserta UN, kendala yang terlaporkan berupa kecacatan empat soal cerita Bahasa Indonesia. Selain itu, ditemukan uraian wacana tidak tercantum.

Di Palangkaraya, Kalimatan Tengah, tidak ditemukan laporan kecacatan pada soal bagi 4.495 pelajar di 134 sekolah.(SIR/SEM/KOR/ZAL/ACI/BAY/GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com