Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut UN Sambil Urus Adik

Kompas.com - 11/05/2013, 04:20 WIB

Keterbatasan ekonomi disertai rasa tanggung jawab membantu ibunya yang sakit-sakitan membuat Kiki Agustiani (12), siswa kelas VI SD Kemurang Kulon 02, Kecamatan Tanjung, Brebes, Jawa Tengah, benar-benar harus berjuang mengikuti ujian nasional pekan lalu.

Selama ujian nasional (UN), anak pertama dari tiga bersaudara, anak pasangan Sultoni (40) dan Kastiah (35), yang tinggal di Desa Kemurang Kulon, itu terpaksa membawa adiknya, Aulia Putri (lima bulan), ke sekolah. Meskipun kemudian dititipkan kepada gurunya, tak terbayangkan bagaimana Kiki bisa berkonsentrasi selama UN.

Untungnya, Lisa Lindawati, guru kelasnya, memahami kesulitan Kiki sehingga setiap pagi Kiki dijemputnya untuk bersama ke sekolah. ”Kiki dulu rajin ke sekolah, tetapi setelah adiknya lahir, dia jarang berangkat. Makanya, kami menjemputnya,” tuturnya. Lisa merasa bertanggung jawab menuntaskan pendidikan anak didiknya itu.

Kiki memang sering bolos sekolah sebab harus menjaga adik terkecilnya. Orangtua Kiki merupakan sosok yang sederhana. Mereka tinggal di rumah ukuran 5 x 6 meter persegi, bersekat anyaman bambu, dan berlantai plesteran yang sebagian besar ambrol. Rumah itu merupakan peninggalan ibu angkat Kastiah. Sejak Kastiah hamil Aulia, Sultoni justru pergi meninggalkannya. Katanya merantau ke Jakarta. Namun, hingga kini tak ada kabar beritanya. Sultoni sendiri jarang pulang, apalagi memberi nafkah keluarga.

Akibatnya, Kastiah-lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Sejak pukul 06.00-10.00, ia bekerja sebagai buruh petik cabai atau cabut rumput. Upahnya Rp 15.000 per hari. Padahal, pasca-melahirkan, kondisi kesehatan Kastiah praktis merosot. Apalagi, dia juga mengidap darah tinggi dan sesak napas sehingga harus minum obat secara rutin. Berat badan Kastiah kini hanya sekitar 30 kilogram. Tak jarang Kastiah pingsan saat bekerja di sawah.

Dengan kondisi seperti itu, Kiki pun akhirnya turun tangan membantu ibunya. Jika ibunya di sawah, Kiki merawat Aulia seperti memandikan, mencuci baju, dan memasak untuk keluarganya. Adiknya, Ferdi Gunawan (7), meskipun tak rewel, tentu tak bisa membantu kakaknya.

”Kiki memang yang merawat Aulia sejak dia baru lahir,” ungkap Kastiah.

Patah kaki, ujian di mobil

Perjuangan Yulianus (11) ikut UN lain lagi. Siswa SD Santo Yoseph Naikoten II, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, itu terpaksa harus mengikuti UN di dalam mobil akibat kakinya yang sebelah kanan patah. Akhir April lalu, ojek motor yang ditumpangi Yulianus ditabrak sebuah mobil sehingga terjatuh. Kaki kanan Yulianus pun patah setelah tertindih motor.

Menurut Yulianus, sebenarnya sekolah mengizinkannya mengikuti UN susulan, tetapi ia menolak. ”Saya ingin segera tahu hasilnya,” katanya. Tak ayal, Yulianus pun ujian di mobil yang di parkir di depan sekolahnya. Agar tak panas, pintu mobil dibuka lebar.

Sesekali Yulianus terlihat meringis kesakitan dengan kakinya yang dibalut gips karena sulit digerakkan. Meskipun demikian, ia tetap tenang. ”Dari tiga mata pelajaran yang diuji, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam, hanya Matematika yang butuh waktu agak lama. Namun, secara keseluruhan tak ada masalah. Saya yakin lulus,” tandasnya, dengan mata berbinar-binar. (WIE/KOR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com