JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap ngotot melaksanakan Kurikulum 2013 pada pertengahan Juli mendatang meski jumlah sekolahnya kembali menyusut dari 6.410 sekolah menjadi 6.325 sekolah. Menurut pihak kementerian, hal ini tidak akan berpengaruh banyak.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa jumlah sekolah memang dikurangi menyesuaikan dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Meski jumlahnya hanya sedikit, Nuh enggan menyebutnya sebagai bentuk uji coba.
"Kalau kita pakai uji coba, kami juga habis. Ini bukan kelinci, ini anak manusia. Kok pakai coba-coba. Akhirnya kami mengambil jalur diambil secara bertahap dan size-nya juga terbatas seperti ini," kata Nuh saat rapat kerja dengan DPR di Ruang Rapat Komisi X, Jakarta, Senin (20/5/2013) malam.
Dengan berkurangnya jumlah sekolah, maka jumlah buku dan guru yang akan dilatih juga berkurang. Berikut total buku yang akan dicetak sebanyak 9.767.280 eksemplar dan guru yang akan dilatih sebanyak 55.762 orang sasaran sesuai dengan kelas penerapan.
Melihat kondisi ini, tentu saja anggaran kurikulum melorot menjadi Rp 829 miliar dari anggaran sebelumnya Rp 2,49 triliun. Namun, turunnya anggaran ini masih belum disetujui oleh DPR. Sebab, sebelum akhirnya disetujui, anggaran ini harus dibahas dulu di Panja Kurikulum baru kemudian dikembalikan ke Komisi X dan selanjutnya disahkan.
"Tadi seperti dikatakan anggota Dewan tanggal 23 Mei paling lambat. Tetapi secepatnya akan segera kami serahkan rinciannya agar segera dibahas dan disetujui," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.